24. Warm as moonlight

6.9K 945 973
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Jisung bersenandung lirih di ruangan nomokrom, ia mengusap kepala pujaan hatinya yang masih asik bermimpi.

Tengah malam, Jisung baru menyelesaikan pekerjaannya dan menitipkan jekyuu di rumah renjun. Ia sedang ingin menemani chenle dalam masa pemulihannya.


"Kau cantik malam ini"


Bulu mata lentik di usap lembut, sangat hitam dan akan lebih menawan jika matanya berkedip.

Sudah dua bulan rutinitas jisung berubah, semenjak chenle kritis akibat sianida, ia harus menyisihkan waktunya setiap malam untuk menemani chenle di rumah sakit.

Inisiatif jisung sebagai ayah ingin melindungi chenle dan bayi dikandungnya.

"Aku ingin pulang, tapi rumahku adalah dirimu, Chenle"

Tangan chenle di genggam dan di kecup, "Aku mencintaimu"

Jisung bingung dengan perasaannya. Sekedar menyampaikan rasa cinta untuk jaemin melalui chenle, atau dia benar-benar mencintai chenle sebagai chenle.


"Jaemin, apa kau marah jika aku mencintai chenle?" tanya jisung pada udara malam.


Begitu sepi, jisung merindukan teriakan jekyuu meminta susu pada chenle.


"Jisung, belum tidur?"

Dari arah pintu datang jaehyun tanpa jas putihnya. Hanya mengenakan kaos dan celana pendek.

"Belum, aku masih ingin memandangi chenle" jawab jisung menyambut jaehyun.

"Dia sudah bisa pulang besok" Jaehyun mendudukkan dirinya di sofa ruang inap.

Jisung bernapas lega, "Aku menantikan kalimat itu keluar dari mulutmu, jung"

Kondisi chenle yang cukup parah mengharuskannya dirawat si rumah sakit, Jisung mencoba berobat dengan haechan sebelumnya, namun pria itu malah memperburuk kondisi chenle.

Haechan sampai histeris saat gajinya di potong oleh jisung.


"Sudah berapa bulan kandunganya?"

"Tujuh, sebentar lagi jeje memiliki adik"

Perut bulat chenle di usap dari luar selimut, chenle harus menghabiskan dua bulan kehamilannya di rumah sakit.

"Itu mimpimu bukan? Memiliki dua anak"

"Mimpi Jaemin" Ia tidak pernah melupakan pengisi hatinya sebelum chenle.

"Jaemin akan bahagia mengetahuimu sudah menemukan pengantinya, jisung" Jaehyun mengingat hari-hari jisung setelah kepergian Jaemin, pria itu tampak berbeda dari sekarang. Jisung selalu menyibukkan diri di kantor untuk mendistrak jaemin dari otaknya.

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang