29. Don't you dare

5.4K 889 846
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Jeje mau sama mama hiks—"

Pagi hari di rumah putih Huang, tidak begitu baik dari hari sebelumnya. Ia terdistrak oleh tangan kecil yang menarik ujung piyamanya.

Renjun mengadah ke bawah, balita setinggi paha menatap sayu dengan boneka di pelukannya.

Senyumnya berusaha dicipta, walau hatinya berangsur membenci nama yang terpanggil.

"Selamat pagi, sayang" Tangan mungilnya menyisir rambut bayi yang masih berantakan. Sepertinya Jekyuu baru bangun tidur—

Dan langsung mencari keberadaannya mama, Mama yang hampir membunuh adiknya.

Balita itu di bawa ke pelukan hangat yang jarang di dapat, terus memanggil nama pembunuhnya walau sudah di dalam peluk lindung renjun.

"Renjun ada disini buat jeje dan adik, jangan cari mama ya" lirih renjun, selirih mungkin tidak menyinggung perasaan sosok itu.

Tapi sosok itu tau mana yang hilang, tidak dapat di gantikan.

"Jeje mau mama hiks—, bukan kaknjun hiks—" tangisnya pecah, menolak si pelindung.

Keras terdengar helaian napas, Jika begini renjun tidak bisa bertindak, ia tidak mendapat tempat di Hati putra park.

"Makan dulu ya, baru ketemu mama"

Walau berat, renjun menurunkan egonya. Jekyuu tidak membenci chenle seperti dirinya.

Tubuh lesu di gendong, renjun melanjutkan masakannya dengan jekyuu di pelukannya; masih menangis.

Jika mencari keberadaan pria yang memegang tanggung jawab untuk anak yang di titipkan, Renjun tidak membiarkan chenle keluar.

Trauma yang di goreskan membuat si bungsu demam tinggi, Putri park masih bisa di selamatkan walau tubuhnya memerah.

Setelah kejadian itu renjun langsung memangil jaehyun; meminta pertolongan juga meminta Pria Jung tutup mulut dari Jisung.

Jaehyun awalnya mengelak, Ia hampir memberitahu keberadaan chenle pada jisung. Tapi cerita 'Chenle hampir membunuh bungsu park' membuat jaehyun bungkam.

Dokter itu tau jika Jisung tidak akan kecewa pada chenle, Chenle perumpamaan dari setengah jiwanya yang pergi. Jisung tidak bisa membenci pengganti Jaemin.

Tingkat kewaspadaan Renjun melonjak, ia tidak bisa menunding chenle dengan kalimat kasar tapi langsung mengurung chenle. Amarahnya sudah tidak bisa disuarakan.

"Adik udah bangun belum?" tiba-tiba si balita beratnya.

Kompor di matikan, Sarapan untuknya dan kedua bayi Park sudah siap.

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang