10.preferable

7.1K 1.1K 411
                                    


Kertas hasil Check up milik seseorang yang telah ia tabrak di remat hingga tidak berbentuk, Matanya menatap panas pintu ruang inap dimana sang korban sedang membacakan dongeng untuk putranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kertas hasil Check up milik seseorang yang telah ia tabrak di remat hingga tidak berbentuk, Matanya menatap panas pintu ruang inap dimana sang korban sedang membacakan dongeng untuk putranya.

Malaikatnya terlihat sangat nyaman bersender di dada si pencandu narkoba, pemandangan itu membuat Jisung semakin kalut.

"Jeje, papa harus bagaimana sekarang?" nanar jisung menghadap pintu berukirkan 009 Royal suite—Mrs Park.

Ucapan Jaehyun masih membekas di pikiranya,Seseorang yang ia harapkan dapat menjadi gambaran sosok ibu dalam hidup Jekyuu adalah pencandu obat terlarang.

Tapi di lain sisi hanya Chenle lah yang bisa membuat Putranya merasakan kasih sayang seorang ibu.

Jisung menjambak surai gelamnya frustrasi, fikirannya sudah terbebani oleh inflasi perusahaan dan Jekyuu, sekarang terbakar sudah akibat fakta mengejutkan yang di sembubyikan oleh Chenle.

Langkah jenjangnya mundur menjauhi pintu ruang inap Chenle, Punggungnya menabrak tembok di belakang dan berangsur beringsut ke lantai.

"Argh!—"

Kertas check up milik pemuda zhong di robek hingga berbentuk kepingan kecil yang membuat isinya tidak lagi terbaca, Jisung rasanya juga ingin menghilangkan memori tentang apa yang baru di sampaikan Jaehyun.

Ia tidak ingin tahu fakta gelap seorang Zhong chenle.

Jisung hanya ingin Jekyuu bisa merasa aman bersama Chenle tanpa mengetahui kebenaran bahwa si zhong pencanduan narkoba.

"Hiks— jaemin...."

Jisung sudah mencapai limitnya, ia gelisah dan butuh sandaran. Tapi dimana ia harus pulang?

Selama ini jisung selalu berjuang sendiri mengorbankan seluruh hidupnya agar Jekyuu dapat merasakan kehadiran ayah dan ibu dalam satu sosok bernama 'Park Jisung'.

"Jaemin, aku lelah" lirihnya.

Sebuah kalung dengan liontin cincin emas berukirkan Nama sang pujaan hati ia remat di balik kemejanya, di situ juga dadanya terasa sakit.

Hanya itu yang bisa jisung jadikan penguat jika sedang lelah dengan dunia yang selalu memaksanya menjadi sosok kuat.


"Aku merindukanmu,Na"


Lelehan kristal jatuh dari kelopak yang selalu memancarkan kilatan dingin, sekarang semuanya hilang tidak ada lagi tatapan 'galak' boss park holdings, hanya tatapan kesedihan dan kesepian.

"Semuanya menjadi sangat rumit tanpamu"serunya pada angin di lorong rumah sakit, "Aku belum menemukan sosok bintang yang kau bicarakan, langit malamku masih gelap semenjak kepergianmu, Jaemin"

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang