Chenle menguap lebar, ia baru tidur selama 2 Jam dan sekarang Paginya juga tidak di sambut dengan bagus; Tidak ada nyanyian sang burung yang ada malah suara amukan para rentenir di depan pintu.
Para burung juga sudah malas duluan menyambut pagi chenle, mana mau mereka berkicau di tempat kumuh seperti rumah sewanya.
Tapi chenle juga tidak minta kicauan burung di ganti dengan makian para rentenir; menagih bayaran rumah mereka yang sudah melonjak 3 bulan.
Lengan chenle meraba sisi ranjangnya yang terasa kosong. "aish! Jeno pasti sedang menahan pintu agar tidak roboh"
Chenle menyikap selimut yang menutupi tubuhnya semalam agar tidak di gigit nyamuk, tapi bukan nyamuk jika tidak pandai mencari celah untuk menghisap darah manis chenle.
"Nyamuk-nyamuk sialan, kalian tidak akan mendapatkan kenikmatan apapun dari menghisap darah orang miskin" mengaruk lehernya gatal sembari mencari keberadaan kekasihnya.
"Jeno, berapa orang yang datang kali ini?" tanya si zhong menghampiri jeno yang sedang menahan pintu agar tidak roboh.
"Sepertinya 3 orang aku tidak sempat melihatnya langsung saja ku tahan pintunya"
Chenle masih mengaruk lehernya yang digigit oleh nyamuk, tidak ada niatan untuk membantu jeno menahan pintu yang hampir hancur.
"Kau ingin sarapan apa?"
"Memangnya kita punya bahan untuk di masak?" tanya sang dominan, aneh saja chenle menanyakan hal seperti itu, ya karna tidak biasanya juga mereka memiliki uang untuk membeli bahan pokok.
"Ada racikan ganja dan nikotin kau ingin ku buat hisap atau permen?"
Bingo, lagi dan lagi harus menjadikan obat terlarang untuk menus sarapan mereka.
Perut keduanya memang tidak akan merasa kenyang tapi obat itu membuat mereka berhalusinasi sehingga melupakan rasa lapar—Parahnya lagi mereka sudah terbiasa hidup tanpa karbohidrat.
"Aku sedang tidak mood menelan mereka, nanti aku akan turun untuk membeli ramen instan"
"Memangnya kau punya uang?berlagak sekali mau makan ramen instan" chenle menuju dapur untuk meracik sarapannya, jeno tidak meminta jadi ia hanya membuat utuk dirinya sendiri, kertas bekas kalender ia gulung kecil menyerupai sedotan dan memasukan 2 gram ganja dicampur 5 gram nikotin.
Chenle sengaja meninggikan takaran nikotin karna zat itu membuat tubuhnya energik, sangat cocok kan untuk menu sarapan.
"sejak kapan mereka datang?"
Putung gulungan kecil chenle bakar menggunakan pematik, asap abu mulai menyeruak setelah ia mengisap sisi lainnya.
"Sejam lalu mungkin?, Aku tidak tau pasti, untungnya aku waspada memasang perangkap tikus. Aku terbangun karna teriakan mereka, menyebalkan padahal aku masih betah memelukmu" ujar jeno panjang dan mengeram sebal di akhir,mengadu saat kegiatan romantisnya terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wealth | Chenji
Fiksi Penggemar☪︎✮ 'Money will buy you a bed but not a good night's sleep, a house but not a home, a companion but not a love'. When someone asked, "What's your favorite poison?" He said, "Money. Spoil me with wealth, so I can loyalty myself" 📄Complete༉‧₊˚✧ ⋆⛧*┈...