2. Table 14's

11.9K 1.8K 547
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari Libur yang bertepat pada tanggalan berwarna merah di kalender merupakan hari dimana chenle bekerja lebih extra dari biasanya.

Penduduk korea yang seperempat merupakan migrasi asal china membuat restoran tempatnya bekerja bagaikan pasar; Tak ada matinya.

Tanggal pertana pada bulan oktober merupakan Mid Autumn Festival  jadi banyak pegawai berkewarganegaraan china mengambil cuti untuk menyambut pertengahan musim gugur.

—Sehingga pengunjung restoran sampai melebihi kapasitas meja yang ada.

Beruntung chenle sarapan dengan nikotin jadi kepalanya tidak akan pening melihat tumpukan piring kotor yang menggunung.

"Chenle cepatlah sedikit mencucinya kita membutuhkan banyak piring!"

"Saya mengerti, Nyonya"

Gerakan memutar pada tangan yang memegang sponge semakin kencang, chenle yakin ia sudah mencuci dengan cepat tapi nyatanya masih kurang jadi chenle harus menaikan level kecepatan menggosoknya hingga ultra maximum.

"Sialan tanganku pegal sekali" guman si manis.

Dengan cekatan jemari gembul chenle menggosok lalu membilas piring kotor yang terus berdatangan tanpa henti. Mungkin dalam semenit tangan si manis dapat membersihkan selusin piring sekaligus.

Dalam hati ia memaki, Kenapa nasibnya harus menjadi orang susah, apa di masa lalu dirinya mebantai sebuah kota jadi sekarang jalan takdirnya buruk.














Dahi susu penuh peluh sebesar biji jagung, Chenle baru saja menyelesaikan shitf  kerjanya, sekarang ia di berikan waktu satu jam untuk istirahat sementara urusan cuci piring di gantikan oleh pekerja yang lain.

Si manis menarik ujung kerahnya untuk mengelap keringat di dahi yang membuat perih saat terkena mata, kaos bagian lengan sudah sangat lembab terkena cipratan air—Penampilannya sangat kucel.

"Hah—Kenapa mencari uang harus semelelahkan ini"

Tangan Chenle merogoh saku celana, satu batang rokok di ambil dari sana. saat ia ingin mengapit si batang nikotin di mulutnya tiba-tiba bibirnya seperti di kecup oleh sesuatu yang dingin.

"Jangan terlalu banyak merokok, warna bibirmu bisa gelap" si manis mendongak, itu pria yang memiliki jam kerja sama seperti.


—Qian kun

Dan tadi yang mengecup; lebih tepatnya menempel di bibir chenle adalah minuman isotonik.

Seputung rokok di masukan lagi ketempat semula, "Terimakasih untuk traktirannya kun-ge" Minuman isotonik pemberian pemuda qian di terima dengan senang hati.

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang