32. Restu 🔞

5.9K 211 52
                                    

"ayah, ini jisoo dia adalah kekasih ku" taehyung merangkul pinggang jisoo.

Ayah taehyung memusatkan pandang nya kepada jisoo, untuk beberapa detik ia tidak berkata apapun. Jisoo pun hanya mampu tersenyum canggung saat ditatap seperti itu oleh ayah taehyung.

"duduk lah disini, mari kita bicara" tuan kim menunjuk kursi kosong didekat nya.

"ini pertama kali nya taehyung memperkenalkan pasangan nya kepada saya, berarti kamu adalah wanita spesial bagi nya" ucap sang ayah kepada jisoo, dan lagi-lagi jisoo hanya membalasnya dengan senyuman ramah.

"aku ingin menikahi nya yah, dia sedang mengandung anak ku" taehyung berucap langsung pada inti nya tanpa ragu.

Tuan kim lantas terdiam sejenak seraya menatap taehyung dan jisoo, tentu saja kabar itu membuat ayah nya terkejut, ia takut bahwa taehyung belum siap mempertanggung jawabkan tindakkan nya itu untuk berumah tangga dan menjadi seorang ayah.

"apa taehyung memaksa mu?" tuan kim bertanya kepada jisoo, takut-takut kalau taehyung memeperlakukan jisoo dengan buruk.

"ah, tidak paman.. dia bukan lah orang yang seperti itu, taehyung sangat baik terhadap ku" jisoo berkata dengan jujur.

"saya tadi nya berpikir bahwa akan lebih baik jika taehyung sukses dalam karir terlebih dulu sebelum ia membangun sebuah rumah tangga, maka dari itu saya menekan dia untuk memiliki pekerjaan maupun usaha yang ia sukai agar ia dapat menjalani nya dengan sepenuh hati.. tapi ternyata jodoh nya datang lebih cepat dari pada karir nya..  jika memang kalian mampu berjuang bersama dan mampu menerima kekurangan masing-masing maka teruskanlah, karena sebuah hubungan tidak akan bertahan jika hanya berdasarkan cinta" tuan kim memberi nasihat kepada taehyung dan jisoo.

"dia adalah wanita yang membuat ku hidup kembali, ayah.. taehyung yang dulu sudah mati dihari ketika ibu pergi selama-lama nya dari dunia ini, jika bukan karena jisoo aku tidak akan berada disini.." taehyung lantas menggenggam tangan jisoo seraya menatap ayah nya serius.

"baik lah jika itu pilihan mu, tapi apakah jisoo juga menginginkan nya?" tanya tuan kim kepada jisoo, memastikan bahwa mereka berdua memang menginginkan nya.

"iya paman, saya akan terus berada disisi nya apapun yang terjadi" jisoo kini berani menatap tuan kim.

Melihat kesungguhan dari mereka berdua tuan kim pun tertawa, tawa itu membuat jisoo dan taehyung kebingungan, ditengah perbincangan yang serius itu mengapa ayah nya tertawa, atau mereka yang terlalu tegang hingga tidak menyadari ada hal lucu.

"kalian mengingatkan ku dengan masa muda ku dulu, dan aku tidak ingin kalian merasakan hal yang sama.. menikahlah, beranak cucu lah dan menjadi tua lah bersama, ayah hanya bisa mendoakan dan mendukung kalian, karena nanti nya kalian berdua lah yang menjalani manis getirnya sebuah rumah tangga" pandangan tuan kim meremang memandang pepohonan didepan nya.

Ucapan itupun sontak mengundang senyum di bibir jisoo dan taehyung, suasana canggung dan tegang itupun mencair seketika selepas ayah taehyung menyetujui hubungan mereka.

"ini ada buah plum, silahkan dimakan" ibu tiri taehyung datang kemudian menyuguhkan potongan buah plum segar dan meletakkan nya di meja.

Jisoo mendadak membulatkan mata nya, wanita paruh baya itu tidak terlihat asing bagi nya, ia merasa pernah melihat wanita itu disuatu tempat. Seketika reka ulang kejadian seorang wanita paruh baya menabrak nya didepan pintu cafe pun melintas dipikiran jisoo. Dengan spontan jisoo mencengkram tangan taehyung.

Taehyung lantas menatap jisoo seraya mengusap tangan jisoo yang sedang mencengkram nya.

"ada apa sayang?" taehyung berbisik didekat jisoo.

Last Chance  -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang