Pukul 19.15
Jisoo duduk dikursi paling belakang mini bus yang berisikan satu orang supir, sepasang suami istri dan bayinya yang kira-kira berusia 7 bulan, satu orang nenek, satu pria, dan satu remaja laki-laki.Mini bus itu berangkat setelah menunggu penumpang selama sekitar 20 menit dengan tempat tujuan Desa Samjin yang terletak cukup jauh dari kota Seoul.
Dengan wajah yang lelah karena kurang tidur jisoo berusaha tersenyum samar seraya menatap jalanan kota dari balik kaca busnya, mencoba menguatkan hatinya karena entah berapa banyak kekawatiran yang bersemayam dipikiran jisoo karena ini pertama kalinya ia ditugaskan ditempat yang jauh dari tempat tinggalnya, dan ia tahu desa samjin adalah desa yang terpencil dan sedikit penduduk sehingga kurang mendapat perhatian dari pemerintah, dan karena itulah kenapa ia dikirim kesana.
Bus untuk menuju desa samjin pun hanya sebuah mini bus yang bisa menampung penumpang sebanyak 14 sampai 16 orang, dikarenakan akses jalan menuju kesana tidak bisa dilewati bus besar dan memang biasanya jarang sekali ada wisatawan atau orang yang pergi ke sana kecuali keluarga yang berkunjung, penduduk desa itu atau orang yang berkepentingan seperti jisoo.
Jisoo memasang headset pada sebelah telinga nya lalu mulai memutar lagu-lagu kesukaan nya dari boyband iKON. Lagu yang tidak pernah gagal membuat perasaan nya menjadi lebih baik dan bersemangat.
Tiba-tiba ada seorang pria yang sebelumnya duduk ditengah bus kini berpindah duduk disamping kiri jisoo, wajah nya terlihat samar karena tertutup masker.
Pria itu sedikit melirik jisoo seperti memperhatikan wajah dan tubuh jisoo, jisoo yang menyadari hal itu hanya tetap pada posisi duduknya dan berusaha tidak memperdulikannya, ia mencoba membaca buku catatan yang dibawanya.
Namun selembar kertas yang jisoo selipkan dibuku nya berhasil lolos dan jatuh tepat disepatu pria itu. Perasaan canggung sontak memenuhi celah antara jisoo dan pria itu, jisoo merasa tidak enak dan bingung apakah harus menunggu pria itu mengembalikan kertas nya atau mengambilnya langsung dan bertingkah tidak terjadi apa-apa.
Beberapa detik saat jisoo bergelut dengan pikiran nya ia terkejut dan kembali membawa kesadaran nya utuh karena pergerakan dari si pria itu, dia membungkuk mencoba mengambil kertas milik jisoo yang jatuh tepat diatas sepatu nya lalu menyodorkan kertas itu tepat kearah jisoo
"milik mu"
Suara yang sangat manly itu terasa dingin merasuki pendengaran jisoo, dengan cepat jisoo mengambil kertas nya lalu sedikit menganggukkan kepala seraya mengucap terima kasih dan sedikit tersenyum. Hanya matanya yang bisa jisoo lihat tapi ia tau kalau pria itu pun tersenyum.
Setelah membaca ulang catatan bahan pelajaran yang telah ia siapakan itu, jisoo lantas merapihkan kertas dan buku nya, memasukkannya kedalam tas yang setianya ia pangku diatas pahanya, lalu menutup kembali tas itu, kemudian memeluknya dan menyenderkan kepalanya pada kursi bus yang sedikit tidak nyaman itu, memejamkan mata nya mencoba untuk tidur karena memang ia kurang istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance -End-
Fanfiction🚫🔞🔞🔞🚫 Berawal dari kepergiannya ke sebuah desa terpencil lalu Jisoo dipertemukkan dengan Mino yang sangat menikmati hidup nya dengan bebas keras kepala dan cuek namun baik dan Taehyung orang yang kaku tidak paham perbedaan cinta dan rasa ingin...