Dengan perlahan jisoo menyingkirkan ibu jari yang menutupi hasil tes tersebut, dapat ia lihat pada kotak kecil di alat tes itu terdapat tanda plus + yang berarti positif, dan hasil tersebut menegaskan bahwa jisoo positif hamil. Jisoo tercekat sesaat, orang pertama yang muncul di pikiran nya adalah ayah dari janin yang ia kandung, yaitu taehyung.
Apa ia harus menghubungi taehyung sekarang juga? apakah anak ini akan ia pertahankan? atau ia gugurkan? bagaimana nasib anak ini jika lahir diluar nikah? apa taehyung akan menerima nya?
Segala kecemasan melanda pikiran jisoo bertubi-tubi saat itu juga, tanpa ada satu hal pun yang mendapat kejelasan. Jisoo meneteskan air mata nya sembari menggengam erat alat tes tersebut, masalah apa lagi yang akan ia hadapi kedepan nya, ia sungguh tak bertenaga memikirkan nya.
•---•
Ibu sedang merapihkan kertas-kertas yang berserakkan pada ruang bermain, kemudian ia berjalan hendak menuju kamar anak-anak, namun ia mendapati sosok jisoo sedang duduk sendirian ditaman, ibu pun lantas menghampiri nya."jisoo.. sedang apa disini? apa kamu masih sakit?"
"ah.. tidak bu.. aku baik-baik saja, aku hanya sedang menikmati suasana malam" jisoo tersenyum kaku.
"tapi seperti nya kamu tidak baik-baik saja.. apa ada masalah? ingin bercerita dengan ibu?" ibu mengelus surai panjang jisoo.
"tidak bu.. ada sedikit yang mengganggu pikiran ku, tapi itu bukan masalah" jisoo berbohong.
"ceritakan pada ibu hal yang sedikit itu, agar ia tidak menggangu anak ku lagi" ibu duduk pada kursi kosong dekat jisoo.
Dengan ragu jisoo menatap mata sang ibu, apa ia harus menceritakan dengan jujur semua yang ia alami? tidak mungkin, ia tak sanggup membuat ibu nya khawatir.
"a-aku seperti nya akan kembali ke Seoul, apa ibu baik-baik saja jika aku pergi?" jisoo bertanya tanpa berpikir panjang.
"jisoo.. kamu bebas kemana saja yang kamu mau, asal kamu jaga baik-baik diri mu, jangan sampai sakit, jangan terluka.. jangan mengkhawatirkan ibu, ibu jauh lebih kuat dari kamu.." ibu meraih jemari jisoo kemudian menggenggam tangan nya erat dan tersenyum.
Jisoo memeluk sang ibu, tubuh wanita paruh baya itu seperti menyalurkan kekuatan bagi jisoo, betapa hangat dan lembut sentuhan nya hingga membuat jisoo merasa sangat nyaman. Seperti itulah seorang ibu, status yang akan jisoo emban sesaat lagi.
Keesokkan hari nya jisoo memutuskan untuk kembali ke Seoul setelah memikirkkan nya matang-matang, dengan kondisi yang masih lemah ia memilih memberi tau taehyung secara langsung tentang kondisi nya saat ini, hanya itu jalan terbaik menurut jisoo.
•---•
Sesampai nya di Seoul ia pun turun dari bus kemudian menaiki taxi menuju rumah taehyung. Kondisi jalanan kota Seoul yang cukup padat membuat jisoo merasa sangat lelah. Kini dapat ia lihat sebuah rumah dengan gaya minimalis yang tidak asing lagi dimata nya, rumah seseorang yang saat ini menempati posisi penting dihidup nya.Jisoo hanya dapat berharap semua akan berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang telah ia pikirkan, ia mengelus perut nya yang masih rata, didalam sana ada satu nyawa yang akan tumbuh dan menjadi tanggung jawab nya, jisoo menguatkan diri nya demi nyawa kecil itu.
Jisoo memijakkan kaki nya lalu berjalan mendekati pintu dan segera memencet pin pada pintu rumah itu dan berhasil terbuka dengan satu kali percobaan, pin nya masih sama, pria itu tidak merubah nya. Jisoo memasukki rumah itu dengan perlahan seraya mendorong kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance -End-
Fanfiction🚫🔞🔞🔞🚫 Berawal dari kepergiannya ke sebuah desa terpencil lalu Jisoo dipertemukkan dengan Mino yang sangat menikmati hidup nya dengan bebas keras kepala dan cuek namun baik dan Taehyung orang yang kaku tidak paham perbedaan cinta dan rasa ingin...