30. Kesempatan Terakhir

1.4K 151 16
                                    

Mino menghentikan mobil nya disebuah jalan ketika jisoo memaksa nya untuk berhenti.


"apa yang kamu inginkan dari ku?" tanya jisoo dengan kesal sembari menatap mino.

"aku tau aku salah jisoo.. tapi aku mohon berikan aku satu kesempatan, kesempatan terakhir.. aku akan memperbaiki segala nya" mino meraih kedua tangan jisoo kemudian menggenggam nya erat.

"kenapa kamu meminta sebuah kesempatan? saat aku berada disisi mu bukan kah itu juga suatu kesempatan? tapi apa yang kamu lakukan? membiarkan aku dimakan rasa sedih, aku setengah mati bertahan hidup dalam dingin nya ego mu!" ucap jisoo dengan tegas, ini adalah pertama kali nya jisoo berucap dengan jujur dihadapan mino, mereka tidak pernah melakukan ini selama bersama, karena mino akan memilih bungkam dan membiarkan masalah berlalu tanpa diselesaikan ketika mereka sedang bertengkar.

"a-aku minta maaf atas semua luka mu saat bersama ku.. aku tidak pernah sedikit pun bermaksud menyakiti mu, maafkan aku sudah membuat kamu merasa di acuhkan, membiarkan kamu melewati hari-hari yang sesak sendirian, aku sungguh minta maaf jisoo.." mino menatap wajah jisok lekat, mata pria itu memerah dan berkaca.

"terkadang ada sesuatu rusak yang bisa diperbaiki, bukan tentang satu atau dua kali kesempatan, namun sesuatu yang telah diperbaiki itu tetap pernah rusak sebaik apapun kamu memperbaiki nya.. aku memaafkan kamu, karena setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan termasuk aku, tapi untuk kembali bersama mu, aku tidak bisa" suara jisoo kini memelan, ia mencoba melepaskan gengaman mino pada tangan nya.

Mino dengan cepat memeluk tubuh jisoo, pria itu kini menangis, rasa sakit dan penyesalan menyeruak di hati mino.

Tiba-tiba ponsel jisoo berdering, bunyi nya memenuhi mobil dan memecah suasana tegang disana. Jisoo pun mencoba melepaskan pelukkan mino, namun tubuh pria itu jauh lebih besar dan kuat dibanding jisoo.

"mino lepaskan.." pinta jisoo.

"tidak, biarkan aku memeluk mu seperti ini" mino bertahan dengan posisi nya.

"lepaskan aku mino!" jisoo mulai memberontak, ia menarik jaket yang mino kenakan agar melepaskan pelukkan nya. Setelah pelukkan mino melonggar dengan cepat jisoo meraih ponselnya dan akan mengangkat panggilan tersebut, karena ia tau pasti taehyung lah yang menelepon nya saat ini.

Namun gerakkan tangan mino jauh lebih cepat dari jisoo, pria itu telah berhasil mengambil ponsel jisoo dari tangan nya.

"siapa pria ini?" tanya mino dengan dahi yang berkerut setelah membaca nama pada layar ponsel jisoo.

"kamu sudah tidak berhak untuk ikut campur didalam kehidupan ku!" bentak jisoo.

Mino kemudian menerima panggilan tersebut.

"sayang, kamu dimana?" suara taehyung terdengar.

"saya adalah pacar nya, jangan menghubungi wanita ku lagi bajingan!" mino membentak taehyung.

"tae! tolong aku!" teriak jisoo sebelum mino menutup panggilan tersebut.

Seketika jantung taehyung berhenti berdetak, emosi nya memuncak ketika mendengar suara jisoo, wajah nya kini merah padam, guratan amarah terlihat sangat jelas pada raut wajah taehyung, saat itu juga taehyung berlari menuju mobilnya.

Namun taehyung terdiam saat ia akan melajukan mobil nya, kemana ia harus pergi disaat ia tidak tau posisi jisoo? Ia lantas memukul stir dan mencengkram erat ponsel nya. Sepersekian detik ia melamun, akhir nya taehyung menghubungi seseorang yang dapat menolong nya.

Last Chance  -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang