Taehyung terdiam sejenak saat jimin mengucapkan nama irene, nama itu membawa ingatan taehyung pada saat mereka masih bersekolah. Dimana irene, jimin, taehyung sering bolos dan main billiard ditempat milik orang tua jimin, mereka selalu bersama-sama seperti saudara kandung walaupun tidak ada ikatan darah.
Tidak dipungkiri kecantikkan irene nyaris sempurna tapi mereka sama sekali tidak pernah menaruh rasa suka terhadap irene, taehyung dan jimin menganggap irene seperti adik perempuan mereka, begitu pula dengan irene yang menganggap jimin dan taehyung adalah keluarga nya. Taehyung dan jimin akan mengintrogasi setiap pria yang sedang dekat dengan irene, tidak jarang hal itu membuat pria tersebut mengurungkan niat nya untuk mendekati irene.
Irene bukan lah wanita yang mudah diatur, namun ia terkenal karena cantik dan juga pintar. Jimin adalah pria dengan wajah yang rupawan, segala yang ia lakukan selalu menjadi sorotan para wanita dan hal itu membuat jimin dengan mudah memikat hati para wanita, ditambag lagi ayah jimin adalah penyumbang dana tetap disekolah.
Sedangkan taehyung adalah anak dengan sifat keras kepala dan bertemperamen tinggi, walaupun sebenar nya ia memiliki hati yang sangat baik, hanya jimin dan irene lah benar-benar mengerti taehyung.
"hey.. kau ingin minum apa?" tanya jimin memecah lamunan taehyung.
"iced americano" jawab taehyung singkat.
Selama menunggu kedatangan irene, taehyung dan jimin pun berbincang tentang merintis sebuah usaha, karena taehyung harus segera mencari peluang bisnis sesuai dengan perintah ayah nya. Saat obrolan kedua pria itu semakin seru, terdengar suara pintu cafe terbuka dan datang lah sosok wanita yang mereka tunggu yaitu irene.
Irene melangkah menghampiri jimin dan taehyung dengan tangan menutup mulut nya yang terbuka lebar, ia seperti tidak percaya dengan apa yang sedang dilihat nya, yaitu sosok taehyung yang beberapa tahun ini menghilang tanpa jejak dan kabar.
"tae.. taehyung?" irene terperanga saat melihat sosok taehyung.
"apa kabar? duduk lah" sapa taehyung.
Irene duduk pada kursi kosong diantara jimin dan taehyung, lalu ia menyentuh lengan taehyung menggunakkan ujung jari telunjuk nya beberapa kali.
"taehyung? kau benar-benar taehyung?"
"tentu saja benar, mana ada lagi manusia dengan tampang seperti itu selain dia" sela jimin bercanda.
Dengan cepat taehyung menyentil kening jimin membuat pria berambut coklat itu mengaduh kesakitan. Pertemuan pada siang itu pun menjadi reuni kecil yang cukup menyenangkan bagi tiga orang sahabat tersebut.•---•
Jisoo kembali bekerja seperti biasa namun dua minggu belakangan ini setelah pertengkaran nya dengan mino, semua terasa berbeda. Mino menjadi sosok yang sangat dingin, mereka hanya berbicara seperlu nya, bahkan ia sering tidak pulang ke apartemen dan memilih menghabiskan waktu nya di studio, membuat jisoo selalu ditemani perasaan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance -End-
Fanfiction🚫🔞🔞🔞🚫 Berawal dari kepergiannya ke sebuah desa terpencil lalu Jisoo dipertemukkan dengan Mino yang sangat menikmati hidup nya dengan bebas keras kepala dan cuek namun baik dan Taehyung orang yang kaku tidak paham perbedaan cinta dan rasa ingin...