" udah ah lu pilih Aja klub Yang Mana. Yang ini atau itu?," Tanya Keenan penasaran sambil sedikit menyembunyikan tawanya.
" Mm.. gue pilih klub Yang pake baju estetik itu," Jawab Bintang menunjuk ke arah klub asal Jerman itu dengan sangat percaya diri.
" Gue baru tau, Ada Yang milih klub dari bajunya doang," ejeknya sambil melepas tawanya Yang sudah ia tahan sejak tadi.
" Yah emang kenapa. Gue yakin Baju itu mendukung, kalau klub terkenal tapi bajunya jelek Kan ga menarik. Nanti ga di dukung," tepis Bintang dengan wajah Yang sangat polos Dan berusaha menahan malunya di ejek Keenan.
" Yaelah. Remehin Klub gua lo. Mo taruhan apa lo?," Tantang Keenan.
" Oh ya? Kalau klub pilihan gue menang berarti lo mesti kabulin satu permintaan gue. Dan kalau gue kalah, gue bakal kabulin permintaan lo," Tantang Bintang balik Yang membuat tantangan itu semakin menarik.
" Siapa takut?. Supaya lo Tau, gue Selama ini gue ga pernah salah milih klub. Lo yakin bakal menang?," Tanya Keenan membuat Bintang sedikit ragu dengan pernyataannya barusan.
" O-oke. S-siapa takut Juga?," Balas Bintang ragu.
Bintang memberi jari kelingkingnya Dan menyodorkan jarinya ke arah Keenan.
" Janji ya, Kita nontong bareng." ucap Bintang.
" Apaan sih. Udah ke jaman sd aja, main jari-jari-an. Gak ja-," tepis Keenan Yang dipotong maklhuk kecil di hadapannya.
" Udah janji aja," ucapnya serius.
Keenan membalas kelingkingnya Dan kini kelingking mereka saling melipat Dan membuat janji.
Taruhan imbalan mereka itu Akan segera terkabul malam ini. Karena klub pilihan mereka berdua Akan tanding sebentar malam.
***
Keenan mendapat sebuah pesan dari seseorang Dan segera bersiap-siap untuk pergi. Dia Akan pergi bermain dengan beberapa temannya Dan tentu saja Denis.
Kepergiaannya Tak diketahui sama sekali oleh Bintang Yang sedari tadi sedang menunggu acara sport taruhan mereka untuk segera mulai.
Bunyi Motornya terdengar kencang lalu menjadi senyap Dan menjauh dari pekarangan rumahnya.
Bintang Yang Tak pernah menyukai bidang olahraga apapun kini sedang duduk berhadapan dengan televisi Yang sedang menayangkan acara Basket kesukaan Keenan.
Tentunya ia melakukannya karena taruhan mereka berdua.
" KEEnAn. AcArAnyA UdAh mUlAI!!," Teriak Bintang memanggil Keenan Yang Tak kunjung menjawab teriakannya.
" Dimana sih dia?," Tanyanya dalam hati diikuti dengan langkah kakinya Yang mencari keberadaan Keenan Yang hasilnya nihil alias Tak Ada.
" Ayah. Keenan kemana?," Tanya Bintang saat melihat ayah sudah berada di depan televisi.
" Ga Tau juga. Coba kamu Tanya Bunda," ujar ayah.
Ia mengangguk Dan bertanya kepada Bunda. Bunda menjawab bahwa Keenan sedang pergi dengan teman-temannya.
" Lah. Kok dia ga kasih tau Bintang sih?," Tanya Bintang penasaran.
" Bunda juga ga tau, dia buru-buru juga tadi sayang," Jawab bunda.
Langkahnya kembali ke depan televisi Dan mulai menonton acara olahraga itu. Ia menjadi sangat fokus dengan setiap pemain Dan skor, dia Tak pernah begini sebelumnya. Keenan benar-benar telah merubahnya dengan sangat mudah.
" YEEEEEEEESSS," teriak Keenan ketika melihat pemain dari klub pilihannya mencetak skor di ring.
" Kamu suka basket juga, bin?," Tanya ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Enemy!(✅)
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] " Bin. Ternyata lo manis Juga ya," ujar Kennan saat tubuhnya tak sengaja ditindih Bintang. Ia tersipu malu mendengar pujian itu dari mulut seorang Kennan. " Kalau ga diliat-liat, " Ejek Kennan. " SIALAN LO!!," teri...