Part 6

2.1K 211 2
                                    

"Jadi, Kita Akan memakai cerita ini?,"tanyaku.
Cerita Yang kelompok kami pakai ialah cerita Intan sari Dan Paku Mahmud.

Menceritakan tentang seorang pangeran bernama Paku Mahmud Yang jatuh hati pada seorang Putri kerajaan bernama Intan Sari. Namun, sang Pangeran harus bertarung dengan Seorang Prabu bernama Prabu Jaya yang Juga Akan meminang sang putri. Mereka membuat suatu kesepakatan bahwa siapa Yang menang, dia berhak untuk meminang sang putri. Dia bertarung melawan para prajurit sang Prabu, Dan akhirnya ia berhasil mengalahkan prajuritnya, Namun karena terlalu lelah dia berhasil dikalahkan oleh sang prabu. Saat sang Prabu Akan menghabisinya, sang putri menahan keris itu Dan akhirnya menusuk mereka berdua.

"Disini tokoh-tokohnya akan kubagi Menjadi 3, Yang pertama Tokoh utama, sampingan, Dan figuran," kataku.

Silahkan berikan suara Kalian untuk memilih kedua tokoh utamanya,

"Keenan sama Anne aja, Kan Kalian pasangan tuh jadi chemistry-nya dapet banget," saran seorang cowok kelpompok kami.

Yang lain mengangguk setuju,

"Bagaimana dengan Prabu Jaya?," Tanyaku.

Mereka saling melihat satu sama lain, Dan akhirnya mereka menunjukku tanpa alasan Yang pasti.

"Eh bentar. Bintang ga cocok dah jadi Prabu Jaya. Soalnya lo bahkan ga Tau Caranya berantem? Kan?, " Kata keenan Yang seketika membuat semua orang tertawa melihatku.

Setelah Tak beberapa lama, semua orang sudah mendapat perannya masing-masing.

Aku sudah kehilangan minta dari awal untuk cerita ini, jadi aku mengusulkan diriku berganti peran menjadi pemain figurannya saja.
.
.
.
Hari sudah mulai gelap ketika aku pulang dari pembahasan Dan latihan tadi, sedangkan gojek ku belum juga datang.

Tiba-tiba sebuah pesan masuk,

"Maaf ya. Saya ga bisa nge-gojek dulu. Silahkan pesan gojek Yang lain. Dan sekali lagi maaf-," bacaku dengan wajah Yang geram.

Aku takkan memesan gojek untuk sekarang karena paket data ku seketika habis. Kubaca itu lewat notifikasi Yang barusan masuk bersamaan dengan pesan gojek itu.

Aku sudah benar-benar hilang akal, bagaimana aku Akan pulang-

Belum semenit, aku mendengar bunyi motor Yang benar' kukenali dan sangat kurindukan itu.

Ya, itu Keenan.

"Lo udah kayak anak gadis Tau ga. Takut diculik om' ya,?" Sentilnya.

"Bacot. Lo ngapain dah kesini?," Tanyaku memastikan.

"Ngejemput kuntilanak Yang lagi bertengger di pohon. Mau Gua Bawa pulang trus naroh di kamar elu," candanya Yang membuatku menahan tawa kecil.

"Yang Ada tuh kuntilanak takut lihat Muke lu, haha," ujarku.
.
.
.
Aku duduk di sofa sambil bersandar di bahu nyaman milik Bunda. Sambil Bunda membuka album foto Masa kecil Keenan Dan menceritakan beberapa cerita lucu sewaktu ia kecil dulu.

" Keenan kalau lagi ngigau, dia maunya di nyanyiin lagu tidur bahkan sampai sekarang," sahut Bunda.

Aku tertawa kecil Dan berusaha menahan tawaku Yang terdengar melenting itu.

" Satu Kali dia pernah gangguin sarang lebah di-belakang rumah. Dia dateng nangis-nangis gara-gara mukanya di sengat lebah. Mukanya udah kayak boboho Tau ga, Bunda ga Tau mau kasian atau ketawa soalnya mukanya bener-bener lucu banget," Bunda mengejek tertawa diiringi aku Yang tertawa cekikikan.

Aku melihat sebuah foto anak perempuan Yang ditaruh di samping foto Keenan.

" Bunda, ini siapa ya?," Tanyaku penasaran.

He is My Enemy!(✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang