" Ken," panggil Bintang pelan Tak ingin mengagetkan Keenan Yang sedang tertidur pulas di kasurnya.
Belum Ada respon dari Keenan. Bintang pun memberanikan diri mendekat ke arah Keenan, lalu dengan perlahan ia menggoyangkan lengan Keenan.
" Ken.. Ken.. bangun dong," bisiknya dengan tangan Yang masih setia menggoyangkan keenan Yang sedang tertidur.
Keenan terbangun sejenak Dan mengucak matanya beberapa Kali lalu menatap sipit kearah Bintang Yang masih setia berada di sampingnya.
" Hmm?," Gumam Keenan berusaha merespon Bintang.
" Anu- i-itu, gue mau-," sebelum ia melanjutkan kalimatnya, lengan berotot Keenan meraih tubuhnya Yang mungil Dan mendekapkannya dalam pelukannya Yang hangat.
" Makasih," ucap Bintang sambil menatap kearah Keenan Yang bergeser untuk memberinya tempat Dan menyelimuti tubuh Bintang.
Suhu dingin dari Air conditioner di dalam kamar keenan membuat pelukan itu semakin intens. Bintang Tak Dapat membayangkan bagaimana nantinya jika Keenan Tak menyukai ya lagi, ia bisa saja Tak Dapat membuka hatinya untuk siapapun seumur hidupnya.
Sebelum Bintang jatuh dalam overthingkingnya, tiba-tiba sebuah kecupan mendarat diatas pucuk kepalanya. Kecupan itu bagaikan obat penenang dosis tinggi yang masuk kedalam tubuhnya.
" Tidur apa gw cium?," Bisik Keenan tepat pada telinga Bintang. Hatinya benar² Tak Dapat menahan keindahan dari suara Keenan, begitu berat bagai perasaannya sekarang Dan dihiasi serak disana.
Bintang mengangguk Dan kembali tidur, Dan tanpa ia sadari seseorang sedang mengawasi mereka dari balik pintu dengan raut wajah Yang penuh ketidaksukaan.
***
" Pagi Ka Keenan, aku udah buatin pudding hehe." Ujar Denis sambil menyodorkan pudding setelah Keenan turun dari tangga.
Keenan menatap pudding itu Dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar Mandi.
Bintang Yang berada Tak jauh dari Sana, tersenyum simpul sambil melihat kearah Dennis yang terlihat kecewa.
" Keenan itu gabakal peduli sebelum dia udah Mandi," sambung Bunda setelah melihat wajah cemberut Dennis.
" Oh gitu ya Bunda? Maaf deh soalnya aku baru Tau soal itu hehe," ujarnya sambil terkekeh kecil Dan menggaruk tengkuknya Yang Tak gatal.
Ia berusaha mendekati Keenan sejak awal tapi Tak direspon apapun oleh Keenan sejak awal, itu pertanda Yang bagus bagi Bintang Yang Tak Dapat menahan cemburunya begitu lama.
Walau kadang ia takut kalah saing dari orang² seperti Dennis Yang menggunakan wajah mereka untuk merebut milik orang lain. Bintang adalah tipe Yang Dapat mengubah sebuah salah paham menjadi overthinking Yang begitu rumit sehingga Akan menyakiti mentalnya.
***
Bintang dengan setia menunggu Keenan di motornya Yang masih terparkir rapih di garasi sebelum Dennis menghampirinya.
" Permisi. Dennis sama ka Keenan berangkat duluan ya." Katanya sambil mengenakan helm bermotif anak² itu.
" Maksudnya?," Tanya Bintang dengan nada sedikit kecewa.
Dennis memberikan senyum menyeringai,
" Ia. Dennis udah minta ijin Bunda tadi," jawabnya dengan nada Yang ia buat².
" Keenan Yang berhak nentuin," potong Bintang dengan wajah kesalnya.
Keenan menghampiri motornya Yang kini sedang diperebutkan oleh kedua Twink Imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Enemy!(✅)
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] " Bin. Ternyata lo manis Juga ya," ujar Kennan saat tubuhnya tak sengaja ditindih Bintang. Ia tersipu malu mendengar pujian itu dari mulut seorang Kennan. " Kalau ga diliat-liat, " Ejek Kennan. " SIALAN LO!!," teri...