AUTHOR POV
" L-lo c-cium gua-a?," Tanya Bintang dengan raut wajah Yang seakan Tak percaya.
Keenan menatapnya Dan memasang tawa Yang begitu indah di telinga Bintang.
"Idih jijik banget. Itu bukan ciuman bangke, siapa Juga mau nyium lo. Standard gue tu kayak Mia khalifa Dan jajarannya. Lagian Lo udah kayak banci Yang make-up kemenoran. Muke lu merah bener," Jawab Keenan dengan tatapan Yang menjengkelkan.
"Diem lo anjir, " ujar bintang seraya melemparkan bungkusan bekas Martabak Yang telah mereka santap habis Dan Naik ke-atas kamarnya.
Aku menjelaskan sebagian kejadian Yang kami alami kemarin malam. Bunda memasang wajah penuh bersalah Dan perlahan mengelus rambutku.
"Bunda bangga sama kamu, bin. Kamu bisa jaga si Keenan Yang keras kepala kayak begitu," Ujar bunda masih dengan tangan Yang mengelus rambutku.
Kemarin Bunda memang sedang buru-buru, karena jarak rumah Yang cukup jauh. Maka dari itu Bunda lupa memasak untuk kami.
"Bunda minta maaf deh sama Kalian berdua. Tapi Bunda janji malam ini Bunda bakal masak makanan kesukaan Kalian. Sebagai Tanda bahwa Bunda bangga sama Kalian berdua," Ujar Bunda dengan penuh penyesalan.
"Okedeh Bunda, hehe," balasku dengan senyum Yang begitu berarti.
***
BINTANG POV
Hari ini Keenan berangkat sendiri lagi. Aku Naik gojek lagi. Mama sebenarnya sudah berkali-kali ngingetin dia, tapi Mana mau dia iya-kan, apalagi untuk ku-
Aku sudah kebal dengan perlakuan Keenan terhadapku. Namun, Dua menit lalu melihat dia mengendarai motornya dengan seorang cewek Yang terlihat malu-malu memeluk dia dari belakang, entah kenapa membuatku geram.
"Mana pacar lo, Buntal?," Ucap Keenan dengan motornya Yang sengaja di berhentikan di depanku.
"Oia Gua lupa. Kan lo ga Ada pacar. Haha," ganggunya Yang benar-benar membuatku entah mendapati keberanian dari Mana memukul lengannya Dan berjalan melewati mereka.
"Ahh.. sakit an-," katanya Yang langsung terhenti oleh Anne Yang sengaja mencubitnya untuk mengentikannya menyumpahi ku.
"Bangsat Keenan!! Kepedean banget lo. Bentukan kayak tukang Ojek Juga blagu banget!," Gumamku sambil berjalan lumayan cepat.
***
Aku membersihkan diriku di dalam kamar Mandi dengan shower Yang masih menyala.
-Gumam lagu Heather-Conan Gray
"I still remember
the third of december,
me in your sweater,
you said it looked better
on me than it did you,
only if you knew-
How much i liked you-"
Bunda Dan Ayah belum pulang dari pekerjaan mereka masing-masing.
Dan Keenan entah dimana.
Bernyanyi dalam kamar Mandi Yang hampa dengan Tak Ada seorangpun di rumah membuatku Dapat bernyanyi dengan sepenuh hati.
"But I watched your eyes
As she walks b- ," hentiku setelah mendengar ocehan dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Enemy!(✅)
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] " Bin. Ternyata lo manis Juga ya," ujar Kennan saat tubuhnya tak sengaja ditindih Bintang. Ia tersipu malu mendengar pujian itu dari mulut seorang Kennan. " Kalau ga diliat-liat, " Ejek Kennan. " SIALAN LO!!," teri...