Bunda bersedia Menjadi Pelatih akting drama kami. Kata-nya dia pernah mengambil kelas drama waktu Kuliah.
" Aku Juga mencintai-mu Paku Mahmud," ujar Anne dengan begitu menghayatinya. Jelas saja cewek ini pandai ber-akting karena dia sudah biasa ber-akting di dunia nyata.
" Kok aku ngakak ya?," balas Keenan Yang memecah keseriusan kami semua di ruang tamu.
" Keenan, serius dong," kata Bunda Yang sedikit menahan tawanya seperti Yang lainnya.
" Ok, Bunda. Aku coba'," jawab Keenan dengan kembali memasang wajah serius.
Keenan adalah seorang yang sangat percaya diri,- Namun, dia Tak pandai ber-akting.
Anne tersenyum Dan melanjutkan dialognya.
" Aku Jatuh cinta padamu saja, Paku Mahmud. Aku Tak mau dipinang Prabu Jaya," ujar Anne kembali melanjutkan akting-nya.
Keenan telah menghafal seluruh naskahnya. Ya, aku memaksanya. Namun, entah mengapa Hari ini dia Tak terlalu menanggapi serius.
" Intan s-sari, aku Akan bertarung mel-," ujarnya menahan tawa-nya Yang tiba-tiba pecah begitu saja.
Bunda mengerti, Dan melatih aktor Figuran Dan Sampingan.
.
.
.
" Sumpah dah, Bekantan hutan. Ini tinggal beberapa minggu Dan lo ga serius!," Bentaku di ruang tamu.Pemeran Yang lainnya telah pergi setelah dilatih Bunda. Aku Dapat melihat bahwa mereka telah melakukan Yang terbaik.
Aku menarik lengan-nya Dan menarik-nya kedalam kamar-ku. Karena sedari tadi dia hanya fokus bermain PS di dalam kamarnya.
" Lo ngapain sih, Nyet?," Jawab Keenan Yang masih mengikuti kemana aku membawa-nya.
Aku menariknya masuk ke-dalam kamarku. Memberikan dia naskah berisi dialog Dan meminta-nya berlatih.
" Gua gak mau latihan, setan!," Ujarnya dengan cekatan.
Aku menyuruhnya duduk di ujung tempat tidurku Dan meminta-nya berlatih.
" Cepetan! Lo mau Gua mutilasi?," kataku dengan wajah Yang serius.
" Muke lu serem bener kalau lagi serius, Nyet!," Candanya.
" Gua ga bisa kalau ngomong sendiri, k-," keluhnya Yang langsung kupotong.
" Bacott. Gua ngisi dialog intan sari!, Sekarang lo mulai," ucapku.
Keheningan terdengar dengan diriku Yang sedang menghadap kearahnya dan menunggu dia membuka dialog.
" Aku mencintai-mu, Intan Sari. Kau akan jadi miliku," ujarnya, Namun Kali ini dengan wajah Yang serius Yang membuatku mengikuti alurnya.
" Aku Juga mencintai-mu, Paku Mahmud. Aku Jatuh cinta padamu saja. Aku Tak mau dipinang Prabu Jaya," dialogku.
" Intan Sari, aku Akan bertarung melawannya. Dan barangsiapa menang dia akan meminang-mu. Aku berjanji padamu untuk menang," ujarnya Yang seketika memompa jantung ku dengan cepat. Aku seakan Dapat merasakan kata-katanya dengan dirinya kini berdiri meraih tangan mungilku dengan tangannya Yang begitu hangat.
Wajahnya sekali lagi membuat-ku Tak berkutik. Fitur-fitur wajahnya terletak begitu rapih di wajahnya. Inikah wajah seorang Keenan Yang begitu menggoda mangsanya?
" Aku takut, Paku Mahmud. Aku sangat takut. Kita kawin lari saja,!. Aku Tak mau Ada pertarungan seperti ini," ujarku yang kini membuat bendungan air mataku seakan Tak Dapat menahan Kehangatan Dan Keseriusan Keenan saat ini. Aku merasakan Peranku dengan membawa perasaan-ku masuk kedalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Enemy!(✅)
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] " Bin. Ternyata lo manis Juga ya," ujar Kennan saat tubuhnya tak sengaja ditindih Bintang. Ia tersipu malu mendengar pujian itu dari mulut seorang Kennan. " Kalau ga diliat-liat, " Ejek Kennan. " SIALAN LO!!," teri...