Part 33

1.4K 141 15
                                    

Setelah kasus penyerangan Yang menimpa dirinya, ia terbaring di rumah sakit selama beberapa Hari. Untunglah ia mendapatkan pertolongan secepatnya sebelum ia kehabisan darah.

Ia mencoba Sadar Dan perlahan membuka kedua kelopak matanya Dan menemukan seseorang yang masih setia memegangi tangan kanannya.

" Udah bangun?," Tanya sebuah suara serak Dan berat menghampiri telingannya.

Ia menengkukan tangannya mencoba untuk bersandar, Namun Keenan dengan cepat kembali menidurkannya.

" Kata dokter jangan banyak gerak, bin." kata Keenan sambil menatap kedua Bola matanya dalam.

Bintang menarik nafas dalam Dan menghembuskannya cepat. Kemudian, ia merubah posisinya membelakangi Keenan.

" Bin," panggil Keenan pelan.

Bintang Tak merespon sebelum akhirnya Keenan kembali memanggilnya,

" Bin. Maafin gue karena gaada waktu lu butuh gue. Ini semua salah gue," ungkap Keenan dengan suara berat Namun sangat lembut didengar di telinga Bintang.

Bintang masih sedikit kecewa dengan Keenan ketika ia Tak Ada disana disaat Yang Bintang harapkan.

Tubuhnya ingin sekali berbalik Dan memeluk Keenan begitu erat, Namun pikirannya berkata lain,

Sebelum Keenan beranjak dari situ, ia mengelus pucuk rambut Bintang beberapa Kali Dan tersenyum.

Ia lalu beranjak dari kursinya Dan perlahan melangkah melangkah keluar sebelum Bintang memanggilnya,

" Keenan," panggil Bintang Yang berhasil menghentikan langkah Keenan.

Ia berbalik Dan lanjut mendengarkan Bintang Yang ingin melanjutkan kalimatnya.

" Peluk gue, please?" katanya.

Keenan Terkejut mendengar perkataan Bintang barusan,

Ia tersenyum lebar sehingga Dapat terekspos Gigi taringnya Yang tertata rapi. Ia melangkah menuju Bintang Dan mendapati Bintang yang membuka kedua telapak tangannya lebar,

Keenan menyambut Pelukan Bintang dengan begitu antusias.

Bintang berusaha menahan bendungan air matanya sebelum ia merasakan air Mata Keenan yang mengalir.

" Gue pikir gue bakal kehilangan lu, bin." Gumamnya dengan suara tangisan Yang Baru pertama Kali Bintang dengar.

Bintang menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangisannya dihadapan Keenan.

" Ga bakal Ken," Balas Bintang berusaha mengontrol tangisnya Yang Tak Dapat ia bendung lagi ketika ia mendengar perkataan Keenan yang begitu berarti baginya.

" Gue janji bakal selalu Ada disampingnya lo. Jadi jangan khawatir ya bin, Dan gue bakal Cari siapa dalang Dibalik ini semua" ucap Bintang sambil terisak dalam pelukan.

Keenan sejenak melerai pelukan itu Dan menatap secara bergantian kedua Bola Mata Keenan sebelum berakhir pada bibir ranum Bintang yang begitu menggodanya sedari tadi.

Ia mengusap pelan air Mata Bintang yang masih mengalir, lalu menjemput bibir Bintang dengan cepat.

Kedua bibir mereka bertemu, Bintang dengan antusias menyambut ciuman itu.

Ciuman mereka menjadi lebih intens menjadi lumatan pelan bergantian pada bibir atas Dan bawah.

Merasa terangsang, tanpa aba² jemari Bintang meremas Rambut Keenan pelan Dan sekali-kali menggaruknya.

Tiba-tiba terdengar suara perawat memasuki kamar rawat Bintang,

Keenan yang mengetahuinya sengaja menghisap bibir Bintang dalam lalu melepaskannya perlahan,

He is My Enemy!(✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang