JANGAN LUPA MENEKAN TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA!❤️
EPISODE 43 : PARA PERISAK
Baik dimanfaatin, lemah ditindas, jahat dibenci. Jadi bagaimana pun kita, akan ada banyak orang yang tidak suka. Kita hanya akan benar, di mata orang yang tepat.
=||~•~||=
ADA begitu banyak pikiran di kepala Abimanyu yang sedang minum sebotol bir sendirian di balkon apartemennya. Pedih, sesak, kesal perasaan pemuda itu begitu campur aduk sekarang. Bagaimana bisa, semesta mengujinya dengan begitu banyak masalah.
Masalah dengan Ayahnya belum tuntas lalu ada isu mengatakan bahwa dia bukan anak Ayahnya terus sekarang Zaga, sahabatnya koma di rumah sakit.
"Sial! Sial! Sial!"
Tidak henti-hentinya ia memukul kepalanya. Benar-benar frustrasi, kini Abimanyu sibuk menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi kepada Zaga. Begitu banyak penyesalan menimpanya sekarang.
"Ini... ini semua gak bakalan terjadi kalau gue... ngikutin dia tadi. Zaga pasti bakal baik-baik aja kalau tadi gue ngikut bareng dia," Abimanyu mengacak rambutnya stress. "Sial! Sial!"
"Gue beneran sahabat yang buruk!" ia mengumpati dirinya sendiri. "Gue... gue gak becus jadi wakil buat Zaga! Gue beneran bego! Bego! Bego!"
"Abi!"
Teriakan memanggil namanya membuat kegiatan Abimanyu terjeda. Ia menoleh pelan, menemukan pacarnya kini berlari menghampirinya. Tanpa pikir panjang Lylia langsung memeluk tubuh Abimanyu dari depan sembari mengeluskan rambutnya.
Mencoba menenangkan. "Tenang, honey. Tenang."
Lylia merasakan deru napas Abimanyu yang kini tidak beraturan. Sepertinya emosi lelaki itu sudah tidak kuasa tidak tahan namun untung saja Lylia datang tepat waktu sehingga perasaan Abimanyu yang begitu kacau, lebih mendingan.
"Kalau gue tadi bareng sama Zaga..." Abimanyu kembali meluapkan penyesalannya. "Zaga pasti gak bakalan sekarat kayak sekarang. Gue sahabat yang bodoh kan Ly? Gue gak seharusnya ninggalin dia tadi sendiain, gak seharusnya—"
"Ssttt, cukup Bi, cukup." Lirih Lylia parau, ia sama sesaknya menyadari Zaga tengah sekarat di rumah sakit sekarang tapi ia juga tidak kuasa perih melihat pacarnya menjadi seperti ini. "Udah Bi, seperti yang Jefri tadi katakan... anggap aja Zaga lagi istirahat dari masalah-masalahnya."
"Tapi... kalau Zaga gak selamat gimana? Gimana kalau Zaga ninggalin kita terus—" Abimanyu mulai berpikir berlebihan, begitu gundah. Ia hanya takut, kehilangan sahabatnya selamanya. Karena itu sama artinya seperti ia kehilangan Ibunya waktu itu.
Abimanyu begitu trauma ditinggal pergi oleh orang yang begitu berharga dalam hidupnya.
"Kamu ngeraguin Zaga, Bi? Enggak. Zaga gak bakal ninggalin kita. Kamu tahu sendiri, dia itu orangnya kuat banget. Gak mungkin... gak mungkin dia bakal pergi gitu aja," sialnya. Air mata Lylia luruh. Dada gadis itu naik turun. "Jangan cemas ya, honey."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN [HSG2] ✔️
Teen Fiction𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟐) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] (Dapat dibaca secara terpisah, tetapi disarankan untuk membaca HSG 1 terlebih dahulu, karena ada beberapa adegan yang masih saling berkaitan, agar kalian tidak kebing...