EPISODE 8 : DIKELUARKAN
JANGAN LUPA KLIK TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA!❤️
Sekuat apapun seseorang. Ia pasti akan menangis ketika sesuatu yang sulit ia terima harus dihadapi. Meski tidak dapat menyelesaikan masalah, kadang menangis membuat kita lebih lega.
=||~•~||=
KALI ini tidak ada guru yang mengajar di kelas 11 IPA 1, sebab guru biologi yang pantasnya mengisi kelas itu ada rapat penting yang harus dihadirkan sehingga beliau berhalangan hadir sekarang. Tidak banyak tugas diberikan oleh guru itu karena beliau yakin kelas unggulan di sana pasti tidak akan ricuh dan gaduh. Dan dugaan guru itu tentu saja benar.
Murid-murid di sana terlihat antusias belajar dalam suasana hening, tidak ribut sedikit pun. Hanya saja tampak bangku yang terletak di sudut ruangan yang kosong. Hanya terdapat satu buku di atas meja dan rubik serta tas pada kursi.
Abimanyu. Pemilik bangku tersebut memutuskan keluar dari kelas. Melangkahkan kakinya dengan pelan menelusuri koridor sekolah yang terlihat sepi.
Rooftop sekolah adalah tujuannya. Padahal tempat yang awalnya ia ingin kunjungi adalah ruang musik tapi sayang, tempat itu terlihat ramai karena diisi oleh murid yang sedang belajar seni musik.
Hingga langkah Abimanyu terhenti saat pemuda itu menemukan seorang gadis tengah berdiri di depan kelas. Terlihat familiar.
Gadis yang awalnya menunduk lalu mendongak dan sedikit membelak ketika mendapati Abimanyu yang berada di dekatnya. "Kak... Abi?"
"Lo kenapa di luar?" tanya Abimanyu to the point.
Samantha menggaruk rambutnya yang tidak gatal lalu terkekeh. "Aku terlambat, makanya aku tidak diizinkan untuk mengikuti pelajaran Bu Gigi."
"Oh," sahut Abimanyu dingin sebelum dirinya kembali berjalan, hendak meninggalkan Samantha.
"Kakak sendiri mau ke mana?" Samantha balik bertanya.
"Rooftop." Jawab pemuda tersebut kemudian benar-benar meninggalkan Samantha yang saat ini mengarahkan pandangannya fokus ke Abimanyu yang hampir tidak menampakkan batang hidungnya lagi. Samantha menghela napas panjang.
Kejadian yang kemarin ia lihat masih membekas pada hatinya. Tapi Samantha berusaha biasa-biasa saja, karena ia harus sadar dengan statusnya yang bukan siapa-siapa. Teman? Bahkan Samantha ragu kalau Abimanyu menganggapnya demikian.
Omong-omong alasan Samantha terlambat adalah ia bangun lebih siang dari biasanya. Ia terlambat menyiapkan sarapan untuk neneknya serta gadis itu harus melakukan beberapa pekerjaan di rumahnya. Sehingga Samantha juga telat datang ke sekolah.
Kembali ke Abimanyu, pemuda dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, sekarang memasuki sebuah lift yang membawa pemuda tersebut menuju ke atas rooftop sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN [HSG2] ✔️
Teen Fiction𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟐) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] (Dapat dibaca secara terpisah, tetapi disarankan untuk membaca HSG 1 terlebih dahulu, karena ada beberapa adegan yang masih saling berkaitan, agar kalian tidak kebing...