DUSK TILL DAWN [HSG2] ✔️

DUSK TILL DAWN | 16

EPISODE 16 : JAKET YANG BERHARGA

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA!❤️

Ada banyak hal yang terlihat sederhana namun memiliki makna yang sangat berharga. Tidak dapat dinilai dari materi melainkan dari hati.

=||~•~||=

"SEBAB lo itu istimewa di hidup gue."

Perkataan yang diucapkan Abimanyu tadi menghantui pikiran dan telinga gadis yang sedang rebahan di atas kasur, dengan piyama hangat membalut tubuh. Lylia terlihat gelisah sendiri dengan ujung bibir yang digigit.

"Hah! Kampret!" gerutunya. "Si Abi diajarin gombal sama siapa sih?! Digombalin sama sahabat sendiri itu rasanya anjing banget!"

Lylia lantas mengambil bantal guling, mengganti posisi menjadi duduk. Lalu menggigit bantal putih itu. "Kok gue jadi kepikiran sih, yakali gue baper. Masa gue baper sih!"

"Gak boleh baper Lylia. Ingat, dia cuma sahabat lo dan ingat lo udah punya Adam, jangan jadi fucek girl," ia berucap sendiri. Benar-benar menjadi gila.

"Tapi, tapi... gue sendiri udah pernah ciuman sama Abi. Itu sama aja gue selingkuh dari Adam dong!" Merasa frustrasi, gadis itu mengacak rambutnya sembarangan.

Tiba-tiba ia jadi bete sendiri. "Tau ah! Mending gue maskeran biar tambah glowing!" ucapnya hendak beranjak dari ranjang. "Hah, tapi mager."

Sampai akhirnya suara notifikasi dari handphone milik gadis itu terdengar. Dengan malas, Lylia mengambil benda yang tergelatak pada atas nakas tepat di sebelah kasurnya. "Ya Tuhan, apa lagi ini."

Richard :
Gue denger dari Marsha, lo jadi The Winner?

Congrats ya.

Kalau ada waktu, kapan-kapan kita ketemu lagi.

"Dia tahu nomor whatsapp gue dari mana coba? Pasti dari Marsha," gumamnya. "Kapan-kapan kita ketemu lagi? sebentar lagi kita juga ketemu tiap hari kali. Lo itu kan bakalan jadi tetangga gue," lanjutnya.

Mengingat ucapan Richard tempo hari di restoran yang mengatakan bahwa alasan pemuda itu datang ke proyek pembangunan adalah karena sebentar lagi dia beserta keluarganya akan tinggal di situ. Yang artinya jika rumah tersebut sudah jadi, maka mereka akan jadi tetangga.

Makasi.

Lylia mengembus napas gusar, "gini banget nasib jadi orang yang terlalu cantik."