DUSK TILL DAWN | 46

684 70 64
                                    

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA!❤️

EPISODE 46: PERTANYAAN SIALAN

Karena bahagia itu konyol tanpa ada rasa sakit yang mendahului

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena bahagia itu konyol tanpa ada rasa sakit yang mendahului. Ada banyak lorong yang perlu dilalui, jangan berhenti di tengah-tengah hanya karena semakin gelap lorong yang akan dilintasi.

=||~•~||=

HALAMAN belakang sekolah diisi oleh dua gadis yang sedang duduk di kursi beton panjang tepat di depan pohon besar yang menerbangkan daun-daun kering hingga jatuh memenuhi seisi tanah.

"Gue gak mau basa-basi karena waktu itu uang," Lylia buka suara. Menjeda beberapa detik seraya menyipitkan kedua mata barulah ia melanjutkan.

"Lo gak suka sama pacar gue kan?"

"Eh?" kelopak mata Samantha membulat sempurna kala pertanyaan itu ditangkap telinganya.

Lylia mulai curiga. Kedua tangannya kemudian dilipatkan ke dada. Menajamkan pandangan, tak membiarkan gadis polos di depannya menipunya.

"Jawab," nada suara Lylia begitu dingin.

Samantha berusaha tenang. Tak ingin menunjukkan keterkejutannya terhadap pertanyaan Lylia yang tak mudah ia jawab. Samantha sudah seperti terjebak di hadapan malaikat maut yang menginterviewnya.

"Gak," Samantha menggeleng cepat. "Aku gak suka sama Kak Abi, aku cuma anggep Kak Abi sebagai kakak kelas yang baik aja kok. Sumpah Kak!"

Lylia diam sejenak, meneliti gadis itu lekat-lekat. Meski jawabannya terdengar meyakinkan, tetap saja Lylia ragu. Tidak mungkin ada cewek di dunia ini yang hatinya tidak luluh terhadap pemuda baik hati seperti malaikat yang rela membantu menghadapi kesulitan.

Ah, manusia memang tidak bisa dipercaya.

"Oke," Lylia mengembuskan napas berat. "Gue pegang omongan lo."

"I-iya Kak," jawab Samantha takut-takut. Dirinya sudah seperti dilabrak sebagai pelakor oleh istri sah dari pria yang dia ajak berselingkuh. Eh? Kenapa ia malah memikirkan itu? Tidak. Samantha sama sekali tak berniat mencari penghancur hubungan orang.

Mungkin.

"Inget batasan lo," Lylia beranjak. "Di mata Abi, lo hanya sebatas orang yang pengen dia bantu. Gak lebih dari itu ... jadi jangan pernah sekali pun lo punya niat buat bikin Abi suka sama lo, apalagi ngerampas Abi dari gue."

"Iya Kak," kata Samantha pedih. Entah kenapa, ia merasa sesak diancam seperti itu. "Aku gak bakal melakukan itu. Aku gak semenyedihkan yang Kak Lylia kira. Jadi Kakak tenang aja."

"Baguslah kalau gitu," Lylia tersenyum. "Semoga
apa yang lo katakan itu bener. Girl support girl right? Sebelum itu, salam kenal ya Samantha."

DUSK TILL DAWN [HSG2] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang