DUSK TILL DAWN | 05

1.7K 195 65
                                    

EPISODE 5 : PECUNDANG

JANGAN LUPA KLIK TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA!❤️

NANTI SETELAH BACA, JANGAN LUPA BACA AUTHOR NOTENYA JUGA YA.

Ini hanya kisah sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hanya kisah sederhana. Tentang perasaan yang terbatasi dengan status persahabatan.

=||~•~||=

BEL pulang sekolah akhirnya berbunyi menembus indra pendengaran para siswa yang sebagian dari mereka—yang mengantuk pada jam terakhir, lalu berteriak heboh. Mengemas buku dan dimasukkan ke dalam ransel dengan segera, sebelum berlarian keluar dari kelas yang nanti akan mereka rindukan.

Ketika beberapa peserta didik sudah pulang, kelas 11 IPA 1—yang merupakan kelas unggulan, baru menyelesaikan kuis. Mereka semua keluar dengan keadaan tertib, tanpa gaduh sedikit pun.

"Kalian dulu aja, gue mau ke ruang musik dulu," ucap Abimanyu ketika benda pipih itu menempel pada telingga kanannya. Jefri, adalah orang yang baru saja menghubunginya.

Setelah itu, Abimanyu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana disertai helaan napas berat. Ia berbohong. Tujuannya sekarang bukanlah ruang musik. Tetapi tempat di mana ia tadi mendapatkan pesan yang dikirimkan oleh orang pengecut itu.

Farhan Salim.

Sesampainya Abimanyu di lapangan dekat sekolah, ia langsung turun dari motor yang membawanya ke lokasi, di mana tampak lelaki yang menunggunya.

Abimanyu berdecih. Sebenarnya ia malas harus berurusan lagi dengan Farhan. Namun jika ia tidak datang, ia pasti akan disebut pecundang lagi.

"Akhirnya lo datang juga," Farhan menyeringai licik. "Gue udah lumutan nunggu lo di sini!"

"Lo gak puas gue bikin babak belur?" tanya Abimanyu ketus dengan tatapan tajam yang ia lempar ke arah Farhan yang tengah terkekeh.

"Jangan seneng dulu bro, waktu itu gue cuma kasihan sama lo. Gue cuma ngalah aja waktu itu, soalny gue gak mau lo dianggap pengecut dan cowok lemah sama murid lainnya. Makanya gue gak melawan dan membiarkan diri gue kalah."

Abimanyu mendengkus. "Banyak alasan lo!"

Lantas terdengar gelak tawa Farhan. "Sekarang mari kita tuntaskan semuanya dengan adil!"

"Jadi maksud lo yang waktu itu tidak adil?!"

"Lo budek atau gimana? Gue kan udah jelasin barusan, kalau gue itu cuma ngalah! Lo jangan terlalu bangga karena waktu itu menang lawan gue. Karena sekali pecundang akan selalu pecundang!"

DUSK TILL DAWN [HSG2] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang