DUSK TILL DAWN | 30

977 109 58
                                    

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA!❤️

EPISODE 30 : PELUKAN MALAM MENENANGKAN

"Karena pelukan artinya penenang luka paling nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena pelukan artinya penenang luka paling nyaman." —Abimanyu Danendra.

=||~•~||=

MALAM ini, Lylia sungguh menginap di apartemen Abimanyu yang baru saja menjadi tempat tinggal bagi pemuda itu. Dari sofa yang menjadi tempat berbaringnya saat ini, samar-samar pandangannya menangkap sosok Abimanyu yang tertidur pulas di atas ranjang.

Lylia mengembuskan napas lega, melihat Abimanyu sudah merasa lebih tenang membuatnya perasaan gundahnya tadi ikut lenyap.

Tak pernah mengira, penyemangatnya selama ini di setiap duka yang menyerang. Ternyata hidupnya jauh lebih kacau. Lylia merasa belum sepenuhnya mengenal Abimanyu padahal sudah dekat sejak dulu. Sebuah rasa bersalah menyelimuti Lylia.

Selama ini Abimanyu sudah menjadi pendengar yang sangat baik untuknya. Dukungan dan solusi yang tepat selalau pemuda itu berikan. Lylia merasa bodoh karena selalu menganggap dirinya yang paling terluka.

Ia merasa menyesal karena tidak pernah menoleh ke samping. Ada seseorang yang ternyata memiliki luka yang sama seperti yang dia rasakan meski dengan alur yang berbeda.

Namun yang namanya luka, tetap saja luka.

"Maaf ya Bi, gue gak pernah ngerti perasaan lo." Gadis itu bergumam sambil memeluk bantalnya dengan tatapan yang melekat ke arah Abimanyu.

Baru saja mata Lylia terpejam, tiba-tiba saja napas terengah-engah terdengar keras. Sontak Lylia kembali membuka matanya, menatap kaget sosok Abimanyu yang terduduk di atas ranjang dengan raut wajah panik dan keringat bercucuran pada tubuhnya.

"Abi? Lo kenapa?" tanya Lylia spontan beranjak dari sofa lantas menghampiri Abimanyu dengan tergesa. "Lo mimpi buruk lagi?"

Abimanyu tidak menjawab, napasnya naik turun. Tubuhnya gemetar. Perasaan amat bersalah kini menyerang Abimanyu. Lagi-lagi mimpi tentang detik-detik kematian Ibunya menghampirinya.

"Benar Ayah gue gak salah." Ia mulai berbicara dengan gelisah. "Kalau bukan gara-gara gue... Ibu gue... Ibu gue gak bakalan meninggal."

Lylia terkejut mendengar ungkapan Abimanyu. Tanpa pikir panjang, Lylia segera memeluk tubuh Abimanyu. Mendekapnya dengan hangat. Tidak tahu lagi harus melakukan apa. "Bi, tenang Bi."

"Ini salah gue Ly! Nyokap gue pasti membenci gue sekarang!" dia berteriak sesak. "Dia pasti... sangat benci sama gue. Seperti bokap benci sama gue."

"Stop! Tenang Bi. Ini semua adalah takdir, lo gak salah apa-apa. Dan lo harus tahu, nyokap lo gak akan pernah membenci lo. Trust me, justru nyokap lo bakalan sedih kalau lo mikir dia benci sama lo." Jelas Lylia dengan pandangan teduh.

DUSK TILL DAWN [HSG2] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang