39. PESONA MANTAN

1.2K 209 45
                                    

Selamat menuju waktu-waktu penuh rotasi antara memikirikan, merelakan, menyesali, menangisi dan hal-hal lain karena dia tidak akan kembali.
_
_

Happy reading🌸

Hari ini tepat seminggu setelah putusnya Ara dan Arsen. Gamma juga sudah meninggalkan rumah demi pekerjaan, entahlah Arsen harus bahagia atau kesepian tanpa papanya yang selalu meminta lebih darinya.

Arsen melangkahkan kakinya bersama Atan dan Eka menuju kantin. Cowok itu memasukan telapak tangannya ke dalam saku celana sekolah. Matanya melirik ke arah kelas X MIPA 6, kelas mantannya bersinggah. Kelas itu belum bubar, terlihat masih ada guru di dalam kelas padahal hari ini jadwal bebas, murid-murid masuk menggunakan seragam olah raga untuk bekerja bakti mempersiapkan acara nanti malam. Mungkin sedang mendiskusikan sesuatu bersama anak muridnya.

"Lo mau pake baju apa Sen?" tanya Eka sambil merangkulkan lengannya di pundak Arsen dan Atan.

"Baju yang sama kaya waktu karnaval tahun kemarin," jawab Arsen lempeng. Males banget kalau harus pinjam baju papanya untuk acara malam ini.

Atan tertawa. Lengan cowok itu sudah tidak digendong lagi. "Lo gila. Lo'kan waktu karnaval pake baju kelulusan SMP, lah nanti malam'kan pesta. Ya kali lo pake kostum gituan." Atan menepuk pundak Arsen sambil tertawa. Bayangkan Arsen datang ke pesta menggunakan baju kelulusan SMP.

"Lo kalo frustasi bunuh diri aja deh, Sen. Lo yang hidup gue yang stres," ujar Eka menohok membuat Arsen mencebikkan bibirnya. Teman mana yang tega menyuruh temannya bunuh diri. "Otak lo udah mulai gak berfungsi," tambah Eka lagi.

Arsen duduk di kursi kantin menghadap Eka dan Atan. Tiba-tiba banyak pikiran yang bermunculan diotaknya. Kalau nanti malam akan diadakan pesta di sekolah Ara juga akan ikut. Banyak orang yang akan menghabiskan waktu bersama pasangannya. Apa Arsen bisa melihat Ara bila Ara bersama laki-laki lain nanti malam.

Sedangkan disisi lain Ara masih terdiam di kursinya. Teman-temannya sudah mulai membicarakan tentang acara nanti malam tapi Ara tidak tahu dia bisa ikut atau tidak. Achinodermata mengadakan pesta untuk kemenangan yang diraih dalam perlombaan kemarin. SMA ini meraih banyak penghargaan yang membuatnya menjadi sekolah favorit, karena itu untuk menggembirakan anak didiknya, sekolahan ini mengadakan pesta perayaan untuk seluruh murid.

"Ra, lo kenapa diem aja. Ayo dong kita bahas tentang nanti malam," ujar Mia semangat. Perempuan itu menyingkirkan mejanya lalu menggeser kursinya agar berdekatan dengan Ara dan Arca.

Ria memutar bola matanya malas ketika meja yang dia pakai untuk menyangga kepala tadi didorong mundur oleh kembarannya. Dengan terpaksa Ria ikut menggeser kursinya mendekat pada Ara dan Arca.

"Aku." Ara menggantung kalimatnya membuat ketiga perempuan itu penasaran. "Aku gak tau bisa ikut apa enggak," ujar Ara pelan.

Ria dan Mia saling berpandangan kemudian menatap Ara prihatin. "Kenapa?" tanya Mia yang hanya mendapat gelengan kepala dari Ara.

Arca menghembuskan napasnya. "Kita ini temenan loh Ra. Lo gak mau berbagi sama kita?" tanya Arca memancing Ara agar mau bicara.

"Aku." Lagi-lagi Ara menggantung ucapannya. Ingin bicara tapi bibirnya kelus untuk bercerita.

"Lo gak punya baju buat nanti malem?" tanya Mia tepat sasaran. Ara memandangi Mia sebentar lalu menunduk dan mengangguk.

Mia menggapai telapak tangan Ara untuk digenggam. Gadis yang dikenal ceria itu tersenyum menyenangkan. Masih menjadi misteri kenapa Geo tidak bisa membuka hati untuk orang yang sangat menyenangkan seperti Mia.

ARASEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang