31. DAG DIG DUG MBER.

1.5K 253 61
                                    

Bukan tentang siapa kamu. Tapi tentang bagaimana kamu mencintai diri sendiri.

_
_
_
_

Kalian tim mana?
- Geo dan Ara🌼
Atau
- Arsen dan Ara🌸

Happy reading🐵

Arsen orang yang tidak berguna. Dia sudah terkena virus bucin yang meraja lela dikalangan anak Indonesia. Cowok itu mengerut dahinya. Perkataan Eka benar, tinggal tunggu tanggal mainnya, dan sekarang tanggalnya sudah sampai.

"Jadi, lo mau nembak gimana Sen?" tanya Atan antusias. Atan mendekatkan kursinya ke kursi Arsen, hingga kursi mereka bertiga berdempetan.

"Jangan niruin gaya Eka. Dia sesat, nembak cewek lewat chat berantemnya di real life." Atan terkikik membuat Eka mendengus sebal.

"Gue mulu yang kena," sungut Eka lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Dia sedang patah hati tapi kedua temannya malah seakan menyuruhnya bunuh diri.

"Gimana kalau makan malam spesial?" Eka menegakkan punggungnya lalu menatap Arsen dan Atan yang menggeleng.

"Kenapa lo gak nglakuin itu aja?" tanya Atan menatap sinis pada Eka. "Omong doang bisanya," sinisnya pada Eka.

Eka menghembuskan napasnya kasar. "Maunya gitu, tapi Ria gak mau. Kalau Ara kan pasti nurut sama Arsen," ujar Eka lagi.

"Gimana Sen menurut lo?" tanya Atan pada Arsen namun Arsen menggeleng.

"Kalau malem gue pergi sama Ara. Lala sama Mama gimana?" tanya Arsen dengan nada putus asa. Dia tidak pintar untuk urusan seperti ini.

"Mending lo kerjain tugas matematika, gue aja yang mikir masalah lo sama Ara." Atan mengeluarkan buku matematikanya lalu menaruh bolpoin dan tipe-x diatasnya. Menatap Arsen dengan kode agar Arsen mau mengerjakan pr-nya.

"Gini aja. Lo nyanyi di tengah lapangan sambil bawa gitar terus lo tunjukin kalau itu khusus untuk Ara." Atan menjetikkan jarinya merasa idenya luar biasa. Namun diluar dugaan Arsen malah menempleng kepalanya.

"MAKSUD LO APA? UDAH TAU SUARA GUE KAYA PANCI REOTNYA MBOK SUMINI YANG JUAL SOTO DIBELAKANG SEKOLAH. LO MALAH NYURUH NYANYI DI LAPANGAN, BUKANNYA TERIMA JADIAN MALAH TERIMA HINAAN!" Arsen menatap kesal pada Atan yang sedang merasa schok.

Atan mengusap dadanya untuk menormalkan detak jantungnya yang terpacu cepat karena kaget. Apa salahnya? Dia kan hanya memberi solusi, lagi pula itu salah satu cara ampuh untuk menaklukan hati wanita.

"Mampus!" Eka tertawa kecil melihat Atan yang ketakutan karena bentakan Arsen.

"Kan usaha Sen. Kalau latihan dulu pasti bisa," ujar Atan pada Arsen.

"Kelamaan, keburu kalah start sama Geo lagi." Arsen memegangi kepalanya karena sudah terlalu banyak mengeluarkan emosi sejak kemarin.

Sejak kemarin sampai pagi ini, sudah tak terhitung berapa kali Arsne uring-uringan dengan dirinya sendiri. Tak jarang dia juga menjadikan orang-orang disekitarnya sebagai mangsa.

"Udah, makan malam aja terus tembak, terus suap-suapan kaya waktu itu," goda Eka menaik turunkan alisnya.

Atan ikut tersenyum jahil. Dia sempat mengirim poto yang dikirim Lala kepada Atan. Awalnya Atan kaget karena Arsen tiba-tiba ngeshare fotonya yang bermesraan dengan Ara, padahal Arsen tipe cowok yang gengsian. Jadi tidak mungkin Arsen secara cuma-cuma mengirim fotonya berdua dengan Ara. Karena penasaran waktu itu Atan menelvon nomor Arsen dan ternyata Lala yang mengangkat.

ARASEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang