12. SWEET

2.2K 371 13
                                    

"Terharu gue Sen, terharu gue punya temen jenius kayak elo, Sen." Eka dan Atan lantas pura-pura menghapus air mata yang sebenarnya tidak ada. Tidak pernah mereka bayangkan akan seperti ini.

"Lo kok pinter sih Sen?" tanya Atan, sedikit benar rumus itu namun dalam kenyataan tetap salah.

"Belajarlah," kestus Arsen.

"Belajar dimana?" tanya Atan dan Eka kepo.

"Jerome Polin." Arsen menyebutkan nama seseorang yang jadi panutannya selama ini. "Gue sering cari tau tentang dia, makanya punya hp tuh dimanfaatin dikit," pesan Arsen. Dalam dunia pembelajaran Arsen memang dikenal cukup tegas pada kedua sahabatnya.

"Hp gue juga bermanfaat kok Sen." Atan membolak-balikan benda pipih yang dia genggam sedari tadi.

"Apa manfaatnya?" tanya Arsen sambil menatap remeh pada Atan. Atan tidak pernah membuat fungsi hp menjadi bermanfaat.

"Baperin mantan." Atan panutanku! Mungkin 2020 fungsi hp sudah di rubah oleh Atan menjadi tempat untuk baperin mantan.

Entah kenapa bagi Atan baperin mantan itu lebih menarik dari pada cari cewek baru. Mungkin bagi Atan mantan lebih menantang dimana sosok yang pernah bersama dan kini merentangkan jarak diantara kita, kalau di baperin lagi terus ditinggalin kan asik tuh.

"Gak guna juga lo Tan, gak ada guna yang lain apa?" tanya Arsen jengah, berbicara dengan Atan pasti mantan topik utamanya.

"Buat nonton 21++." Jawaban Eka kontan membuat Arsen dan Atan mengangakan mulutnya, sedangkan Eka malah tertawa garing.

"Astagfirullah."

***

Pulang sekolah menjadi kegiatan yang paling Ara sukai, perempuan itu berjalan dengan semangat keluar dari kelasnya, di depan kelas Ara bersimpangan lagi dengan Geo yang lagi-lagi menatapnya tajam.

Tatapan tajam Geo tak berangsur lama saat Mia dan kembarannya keluar dari kelas, Mia berhenti di samping Ara yang sedang di tatap intens oleh Geo, Mia tersenyum dengan kepedean. Dia pikir Geo sedang memperhatikannya.

"Geo," panggil Mia genit. Geo mengalihkan tatapannya dari Ara ke Mia.

"Geo mau pulang bareng, gak?" tanya Mia kelewat percaya diri.

Mega yang baru saja keluar dari kelas dengan sengaja menyenggol lengan Ara, membuat Ara sedikit limbung ke samping, dengan cekatan Geo menangkap Ara agar tak jatuh ke lantai. Keduanya berpandangan karena masih sedikit kaget atas kejadian tadi.

Mia yang melihat Geo menangkap Ara segera menarik tangan Ara agar kembali berdiri, sedangkan dia menggantikan posisi Ara di rengkuhan Geo.

"Pffftt." Disaat yang bersamaan Arsen baru saja datang untuk mengajak Ara pulang, melihat kejadian tadi bisa Arsen simpulkan Mia sedang caper kepada Geo.

Geo membulatkan matanya saat sadar perempuan yang di pelukannya sudah berganti, lelaki itu melepaskan pelukannya dari Mia, hingga membuat Mia jatuh ke lantai.

"Aduh Geo!" Pekik Mia menatap Geo dengan raut muka yang dibuat-buat.

"Apaan sih lo?!" sungut Geo. Setelah mengatakan tadi Geo langsung pergi menghindari Mia sekaligus Arsen, dia tidak suka melihat kehadiran Arsen.

"Geo...Geo," panggil Mia hendak mengejar Geo, namun tangannya dicekal oleh kembarannya.

"Udah gak usah," pesan Ria untuk adik kembarnya yang terus mepet Geo hari ini.

"Mau pulang bareng tapi," ujar Mia mengerucutkan bibirnya. Ria hanya mengusap kepala Mia sebagai bentuk simpati, sudah bisa Ria simpulkan Geo akan menolak Mia

ARASEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang