10 - Dimarahin Teh Sisri

5.1K 429 250
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Aku punya niat yang baik
Coba kuungkapkan padamu
Berharap kamu kan menjadi
Rencana besar dihidupku
Tapi kau bilang
'Pergi sana'
Kamu tak mau melihat diri ini selamanya

Awas nanti jatuh cinta
Cinta kepada diriku
Jangan-jangan kujodohmu
Kamu terlalu membenci
Membenci diriku ini
Awas nanti jatuh cinta padaku

⛓️Awas jatuh cinta - Armada🎧

10. Dimarahin Teh Sisri

"Ze, lo disuruh ke Ruang BK!" ujar Jeno, dengan setengah berteriak.

Mendengar hal itu, sontak seisi kelas melihat ke arah pintu. Menatap tak percaya pada Jeno dan Zelara secara bergantian. Pasalnya, Zelara itu anak baru dan tampangnya pun sangat lugu. Bagaimana bisa dia dipanggil oleh guru BK yang galaknya Naudzubillah!

Sama halnya dengan Zelara, Lala, Caca, dan Oliv. Mereka membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

Caca tiba-tiba bangkit dari duduknya, lalu menatap Jeno. "What?!"

"Budek lo?!" tanya Jeno sewot.

Caca membelalakkan matanya, lalu ia berjalan mendekati Jeno sembari menggulungkan lengan seragamnya ke atas. "Berani lo, sama gue?!"

"Ngapain gua takut, sama Nenek Lampir kayak lo!"

"Buset! Nenek Lampir kata lo?! Dasar buntelan hitut! Belagu banget lo ya!" Caca pun menjambak rambut Jeno dengan keras, hingga Jeno membungkuk akibat jambakkan itu.

"ARGH! Sakit bego!" ringis Jeno.

"BODO AMAT! BOTAK-BOTAK DAH LU!" teriak Caca, sembari terus menjambak rambut Jeno.

"EH PERMEN CACA! GAK ADA MANIS-MANISNYA YA LU KE GUA!"

"EMANG LU SIAPA GUA, SAMPE GUA HARUS MANIS-MANISIN LO, HAH?!"

"STOP!" teriak Lala. Kemudian ia melepaskan jambakkan Caca pada Jeno, lalu menarik Caca ke belakang.

"Kayak bocah tau gak?!" lanjut Lala.

"Udah-udah ih, malah pada ribut," ujar Oliv.

"Lagian, lo buat ulah apa Ze? Sampe dipanggil Bu Sri. Kalo udah berurusan sama Bu Sri mah, pasti dihukum." tanya Arin mengkerutkan keningnya, sembari menatap Zelara.

Zelara hanya menggelengkan kepalanya. "Gak tau."

Tiba-tiba Lala menjentikkan jarinya, lalu menatap Zelara. "Ah! Lo tadi telat masuk sekolahkan?"

"Lah, iya!" Zelara menepuk jidatnya.

"Mending sekarang, lo buruan datengin si Teh Sisri alias Bu Sri. Sebelum dia makin ngamuk, nanti lo kena hukumannya berat loh, Ze." ucap Ajeng tiba-tiba.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang