12 - Susu Kotak

4.9K 400 233
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

'Dalam keadaan tertentu, mengapa hati dan otak terkadang tidak sinkron?'

12. Susu Kotak

"KALIAN BERDUA! SEDANG APA BERADA DI POJOKAN SEPERTI ITU?!"

Zelara membelalakkan matanya, ia terkejut mendengar teriakan yang mengganggu tidur nyamannya. Namun ternyata, bukan teriakan itu saja yang membuatnya terkejut. Tetapi lelaki yang kini tengah berada tepat di hadapannya.

Zelara menatap bingung pada lelaki di hadapannya, "Albar?"

Saat mereka berdua tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing, tiba-tiba ada seseorang yang menjewer telinga Albar dan Zelara.

"BAGUS YA! SAYA LAGI BERTANYA, KALIAN MALAH SALING PANDANG-PANDANGAN KAYAK DI LAGU-LAGU ITU!" terang Pak Dandi-Guru Olahraga SMA ANDROMEDA.

"Kayak gimana lagunya, Pak?" tanya Zelara sembari terus berusaha melepaskan jeweran Pak Dandi.

"Kayak gini, nih! EKHEM! EKHEM! PANDANGAN PERTAMA AWAL KITA BERJUMPA!!" karena sibuk bernyanyi, Pak Dandi mulai lengah, perlahan ia melepaskan jeweran yang berada pada Albar dan Zelara.

Zelara menghela napas lega, Huft... Akhirnya lepas juga, kuping aku panas banget astaga!

Albar mengusap-usap telinganya, lalu ia melirik ke arah Zelara. Saat mata mereka bertemu, Albar memberikan kode lewat matanya bahwa ini saatnya kabur!

Zelara yang mengerti pun menganggukkan kepalanya, untuk saat ini lebih baik dirinya kabur! Ia sedang malas jika nantinya diberi hukuman lagi.

Pak Dandi pun mulai menggoyangkan tubuhnya, "SEOLAH-OLAHNYA IMPIAN YANG BERLALU~"

Melihat Pak Dandi seperti itu, saatnya Albar dan Zelara memanfaatkan situasi. Mereka berdua perlahan memundurkan tubuhnya, Albar pun mendekati plastik yang ia bawa dari kantin.

Setelah mendapatkan plastik itu, tanpa sadar Albar menggenggam lengan Zelara. Membawanya pergi dengan hati-hati menjauhi Pak Dandi.

"SUNGGUH TAK KUSANGKA DAN RASA TAK PERCAYA~" Pak Dandi mulai menggoyangkan pinggulnya. "CEWEK SECANTIK DIA DATANG MENGHAMPIRIKUUUUUU~"

"ALBAR AYO GOYANG BAR!! HAMPIR-HAMPIR AKU TAK SADAR DIBUATNYA~"

"ALBAR! GOYANG BAR!! JANGAN KAKU TERUS, NANTI JADI BATU!" merasa tak ada jawaban, Pak Dandi melihat sekeliling. Namun, tak ada seorang pun di dekatnya.

"Tarik napas! Huft... Tenang Dandi! Jangan emosi, nanti makin ganteng!" Pak Dandi menarik napas lalu membuangnya secara berulang-ulang.

"Huft... Sabar-sabar! ALBAR!!!" okey! Pak Dandi ternyata tidak bisa sabar.

***

"Buset dah! Udah mau jam istirahat, Zelara belom balik-balik juga," Lala terus menatap jam dinding yang berada di kelasnya.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang