20 - Misteri Gadis Berjaket Hitam

3.5K 274 27
                                    

Happy Reading🐝

' Lo cemberut aja gue suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

' Lo cemberut aja gue suka.
Apalagi kalau senyum. '

--Albar Ardiaz Devaro

20. Misteri Gadis Berjaket Hitam

Setelah aksi pertempuran tadi, sebagian anggota MARSTAD kini tengah berkumpul di basecamp sekolahnya. Karena basecamp sekolah tak seluas basecamp MARSTAD yang asli, maka sebagian anggota lain kembali ke kelasnya masing-masing.

Keadaan di SMA Andromeda kini mulai membaik, tak seburuk tadi. Guru-guru pun telah melaporkan kejadian tadi pada pihak sekolah SMA Cakrawala.

"Berani-beraninya Geng SKLIROS masuk kandang Singa. Pake ngatain banci segala! Kan jadi kemakan omongan sendiri. HAHAHA MAMPUS!" cerocos Bagas.

"By the way, emang lo punya masalah apa sama mereka, Bar?" tanya Raka sembari mengusap-usap sudut bibirnya yang berdarah.

"Masalah Zelara," jawab Albar sembari menaikkan kakinya ke atas meja yang berada di hadapannya.

"WHAT?!"

"ZELARA?!"

"BIDADARI YANG PAKE SEPATU GEDE SEBELAH ITU, KAN? YANG SEBELAH SEPATUNYA MINJEM PAK SATPAM," seru Rangga dengan sangat antusias.

Albar menatap Rangga dengan ekspresi yang datar. Ia kira hanya dirinya yang menyadari Zelara memakai sepatu Pak Satpam saat di mading beberapa hari yang lalu. Albar tersenyum kecil mengingatnya.

"WOY, BAR! Malah ngelamun," ujar Rayan.

Albar berdecak malas, "apa?"

"Jelasin sekarang, ada masalah apa Zelara?" tanya Riyan penasaran.

"Jadi gini..."

Semua anggota MARSTAD yang berada di sana pun memfokuskan perhatiannya pada Albar. Mereka sepertinya memang benar-benar penasaran akan apa masalah Zelara sehingga Albar terbawa-bawa.

Semua anggota MARSTAD menyimak, menantikan perkataan Albar selanjutnya.

"Kepo!"

"SIALAN!" maki Bagas pada Albar.

Raka mendengus kesal, "belum aja tu muka gue balur terigu, Bar!" ucapnya kesal.

Albar menanggapi makian teman-temannya itu hanya dengan senyum tipis khasnya. Lagipula dirinya tahu, bahwa Zelara juga pasti butuh privasi. Oleh karena itu, ia tak mau memberitahukan masalah Zelara pada anak-anak MARSTAD yang lain.

Namun seketika keningnya mengerut, tiba-tiba ia teringat oleh sosok gadis yang memakai jaket hitam saat di dekat gerbang tadi. Kira-kira siapa dia?

Albar menghela napas pelan, "waktu Geng SKLIROS kabur, lo semua ada yang liat cewek jaket hitam di dekat gerbang sekolah, gak?"

Untuk kesekian kali, Albar menjadi pusat perhatian anggota MARSTAD. Pertanyaan yang Albar lontarkan membuat anggota yang lain kebingungan, terlihat dari raut wajah mereka yang seolah-olah tak mengerti apa yang Albar ucapkan.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang