16 - Keributan

5.1K 359 200
                                    

Happy Reading

'Karena sakitmu adalah sakitku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Karena sakitmu adalah sakitku.'

16. Keributan

BRAK!

"Sialan! Kalah lagi gue." kesal Bima membanting handphone-nya.

"Payah lo! Makanya, kalo gak bisa main jangan nantangin!" ujar Rayan menampilkan wajah songongnya, kemudian tertawa.

Setelah dari kantin tadi, bukannya kembali ke kelas, ke-enam murid SMA ANDROMEDA ini malah bolos pelajaran. Rooftop sekolah adalah tempat paling aman dan nyaman bagi mereka untuk membolos.

Sedari tadi Bima menantang Rayan untuk bermain game. Namun tetap saja, sudah berkali-kali bermain. Tetap Rayan yang memenangkan game-nya. Karena sudah kalah berkali-kali, Bima pun sangat kesal sekarang. Hingga dirinya terus menerus membanting handphone-nya dan menimbulkan retak di sebagian layar handphone.

"Lo curang ya?!" tanya Bima kesal.

"Apaan! Heh! Gue sama sekali gak curang! Lo aja yang payah mainnya, Bimong!" sewot Rayan.

"Sialan!" kesal Bima.

"Ngapain sih, bocah! Perkara begitu doang ribut banget!" celetuk Raka kesal.

Pasalnya suasana Rooftop sangat riuh dan kacau sekarang, karena teriakan-teriakan Bima dan Rayan yang sangat heboh ketika bermain game.

"Lo juga!" Riyan menunjuk Bima, "Jangan banting-banting hp! Enek gue denger suara bantingannya!"

"Halah, Yan. Ngaca! Lo sendiri juga sering banting-banting hp," balas Bima.

"Heh! Gue banting hp juga gak ngerugiin lo, ya!" ujar Riyan menatap Bima.

"Dan gue juga, banting hp gak ngerugiin lo bangke!" sarkas Bima.

"BERISIK SETAN!" teriak Raka kesal.

"DIGEBOY-GEBOY MUJAIR, NANG-NING-NUNG!! NANG-NING-NUNG!! PADULIMPAK-"

PLAK!

"Anjing! Sakit sialan!" Bagas mengusap-usap tangannya yang terkena geplakkan Rayan tadi.

"Lagian lo pada ribut banget! Pusing dengkul gue dengernya!" Raka menyenderkan punggungnya pada tembok di belakangnya.

Bagas melongo mendengar ucapan Rayan, kemudian matanya menatap Bima. "Dengkul bisa pusing?"

Bima membalas tatapan Bagas, sehingga mereka berdua kini saling bertatapan. "Dengkul bisa mendengar?"

"Dongo!" kesal Riyan.

"Ya Allah, dosa apa hamba sehingga mempunyai teman seperti mereka ya Allah," ujar Rayan dramatis.

Raka memandang teman-temannya, "Kayaknya cuma gue yang waras."

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang