32 - Panggilan Telepon

2.5K 224 41
                                    

Sebelum baca chapter ini, aku mau tanya ke kalian.
You are guys, mau aku up cerita ini setiap hari apa?
Jawab di kolom komentar ya!! 🖤

Happy Reading

" Suara ketakutan itu membuatkusangat khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Suara ketakutan itu membuatku
sangat khawatir. "
- Albar Ardiaz

32. Panggilan Telepon

Bel pertanda jam pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pertanda jam pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu. Semua murid SMA Andromeda berlomba-lomba untuk segera pulang ke rumah. Begitupun dengan Caca, Lala, Oliv dan Zelara.

"Ayok cepetan! Gue pengen maskeran, ni muka rasanya gak banget!" oceh Caca.

Lala memutar bola matanya malas, "Buset! Iya deh, yang baru aja ketemu sama crush, rusuh amat."

Caca menampilkan wajah songongnya, "Apa urusannya sama crush, hah?! Syirik aja lo bocah ingusan!"

Lala membulatkan matanya, "APA KATA LO?!"

"DIEM!" lerai Oliv yang sudah geram.

"Nah, loh! Oliv ngamuk," bisik Zelara sembari terkekeh.

"Dipending dulu ya ributnya temen-temen," ucap Oliv selembut mungkin.

Caca dan Lala sontak mengangguk. "Iya!"

Jika Oliv sudah angkat bicara. Caca dan Lala seperti anak ayam yang sedang sangat menurut pada induknya.

"Ya udah, yuk! Kita pulang!!" ajak Zelara semangat.

"Let's go!!"

Baru saja mereka ber-empat menginjakkan kaki ke luar kelas. Mereka berpapasan dengan Albar, Riyan, Raka dan Zevan.

Ke-empat gadis remaja itu menunduk malu kala melihat lelaki yang menemani mereka tadi pagi. Apalagi dengan Caca, pipinya kini memerah melihat Zevan.

"Hai, Oliv!" sapa Riyan diringi senyuman andalannya.

"Eh? Hai juga Riyan," balas Oliv gugup.

"Mau pulang? Aku anterin, ya?" tawar Riyan sepenuh hati.

"Gak usah, Riyan. Aku bisa pulang sendiri, kok!"

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang