Happy Reading
'SAYA BERJANJI TIDAK AKAN LUPA MENEMANI ZELARA DARIPADA MENGERJAKAN TUGAS MATEMATIKA!' •Albar— [bar-bar]
"Cewek gue kepanasan.
Jadi gue temenin di sini." –Albar39. Hukuman
"Ini apa?" tanya seorang gadis berpakaian putih-abu.
"Lo gak tahu ini apa? Ini kalung bego!" jawab lelaki di depannya itu dengan lantang.
Gadis itu mendelik sebal. "Gue juga tahu ini kalung!"
"Kalo udah tahu ngapain nanya."
"Maksud gue dalam rangka apa lo kasih gue ini? LO NYEBELIN BANGET, SIH!"
Lelaki itu tertawa, lalu tangan kanannya terulur mengacak-acak rambut gadis itu. "Lucu banget, sih!"
Gadis itu membelalakkan matanya kala rambutnya yang ia tata dengan rapi kini berantakan. Namun tak bisa dielakkan, perlakuan lelaki di hadapannya benar-benar membuat dirinya melemas.
"ZEVAN!!! RAMBUT GUE BERANTAKAN!!"
"Bodo amat!" Zevan menjulurkan lidahnya mengejek Caca.
Caca yang melihat itupun semakin kesal. Ia pun mulai menjambak rambut Zevan tanpa perasaan.
"AAAAAANJING! SAKIT CA!" Zevan mencoba melepas jambakan Caca yang tak main-main kasarnya.
"Rasain!"
"Udah. Damai. Kita damai dulu, Ca."
Caca yang sudah puas pun melepaskan tangannya dari rambut Zevan. Terlihat beberapa helai rambut Zevan di tangan Caca.
"Buset! Ampe rontok! Kenceng banget gue jambaknya?" gumam Caca.
"Pikir aja sendiri." Zevan merapikan kembali rambutnya yang sempat berantakan karena ulah Caca.
"Lagian salah lo! Lo yang mulai duluan!"
"Iya-iya, salah gue!" kesal Zevan.
"Emang salah lo!"
Zevan mencari kalung yang sempat terjatuh di tangannya tadi. Ia menundukkan kepalanya. Matanya mencari ke sana ke mari.
Caca yang melihat Zevan seperti itupun merasa bersalah. "Sorry, Zev. Karena gue kalungnya jadi ilang."
"Bukan salah lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBAR [HIATUS]
Teen Fiction❝ Darah dibalas dengan darah. Nyawa dibalas dengan nyawa. Semua harus setimpal. ❞ - M A R S T A D MARSTAD merupakan Geng motor, yang disegani oleh banyak orang. Tapi jika dilihat lebih dalam, MARSTAD merupakan sekumpulan pria yang tetap menjalankan...