02 - Zelara Agatha Varadika [REVISI]

10.6K 897 260
                                    

HAII
KETEMU LAGI
JANGAN LUPA VOMMENT YA GUYS
ENJOY THIS STORY
[Part ini pendek, hanya untuk pengenalan.]

Happy reading

" Melihat orang yang kita sayang menderita karena ulah orang lain, itu sangat sakit bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Melihat orang yang kita sayang
menderita karena ulah orang lain,
itu sangat sakit bukan?

Karena itu, gue pasti akan
balas mereka semua! "
Zelara A.V

2. ZELARA AGATHA VARADIKA

Gadis bersurai panjang dengan memakai baju putih polos, dilengkapi jaket kulit hitam terlihat sedang berdebat dengan seorang lelaki di suatu rumah yang bisa dikatakan megah.

"BANG KENAPA LO HALANGI GUE! MEREKA YANG BIKIN KAK SAGA JADI KAYAK GINI! Lo tunduk gitu aja lihat Kakak gue dibuat segininya sama mereka, hah?!" teriak gadis itu marah.

"SAMA SEKALI ENGGAK ZE!" bentak lelaki itu.

"Dengerin Abang, lo tenangin diri dulu, okey?" sambungnya, namun kali ini tidak ada bentakan. Melainkan dengan nada yang lembut.

"GUE GAK BISA TENANG SEBELUM GUE BALAS PERBUATAN MEREKA SEMUA, BANG GARA! Mereka udah keterlaluan! Gue gak bisa diem aja!" ucapnya sambil menangis.

Lelaki itupun menghampiri gadis tersebut, lalu memeluknya erat namun terkesan sangat lembut.

"Sabar Ze, Bang Gara juga marah sekarang. Tapi, kalo sekarang kita balas mereka dengan pasukan mereka yang sekarang sangat banyak. Abang gak yakin kita bakal menang," jelasnya.

"Kita harus buat strategi, Ze. Jangan hadapi ini dengan emosi. Kali ini kita harus main cantik," lanjutnya diiringi senyuman sinis juga pandangan yang memancarkan dendam.

Gadis itu menghembuskan napas pelan, agar ia bisa lebih tenang. Lalu ia mendongakkan kepalanya agar bisa lebih jelas melihat Gara. "Main cantik?" tanyanya.

"Ya, main cantik. Kita harus buat rencana. Kali ini kita harus pake otak, jangan kekerasan." Gara menghapus air mata Zelara dengan tangannya.

***

Matahari kini mulai tenggelam menyisakan kegelapan dengan bintang dan bulan. Hembusan angin malam menyentuh kulit gadis bersurai panjang itu.

Terlihat seorang gadis tengah berada di taman ditemani angin malam dan kesunyian. Ia mendongakkan kepalanya, melihat taburan bintang dan bulan dalam kegelapan.

"Ayah... Bunda... Ara rindu," lirih Zelara.

"Ayah Bunda kapan pulang?"

"Apa Ayah dan Bunda lupa, kah, kalau kalian Zelara dan Kak Saga?" tak terasa air matanya kini mulai berjatuhan melewati pipi.

"Ara dan Kak Saga sangat butuh kalian sekarang, hiks!"

Zelara mengeluarkan sebuah foto dari dalam saku jaketnya. Ia benar-benar tak menyangka saudara laki-lakinya akan seperti ini sekarang.

 Ia benar-benar tak menyangka saudara laki-lakinya akan seperti ini sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal di foto itu, mereka berdua tampak saling menguatkan satu sama lain. Saling memberi kenyamanan. Saling menyemangati dan menghargai.

Namun sekarang, hal itu tak bisa mereka lakukan. Jarak yang benar-benar belum bisa mereka tempuh. Dan keadaan yang seolah-olah tak ingin Zelara bahagia.

Runtuh sudah pertahanan gadis itu, ia mulai menangis sesenggukan dengan tangan yang memeluk kedua lutut.

"Ara gak tega lihat Kak Saga, hiks!"

"Maafin Ara... Ini semua gara-gara Ara."

"Ara akan balas mereka semua dengan balasan yang setimpal Yah, Bun." Ia menghapus air matanya kasar, kini bola matanya mulai memancarkan kebencian.

"Ya, gue akan balas kalian semua! Dengan cara yang lembut namun menyakitkan!" ucapnya sinis disertai seringaian dibibirnya.

"Kalian semua tega rebut satu-satunya kebahagian gue. Oleh karena itu, gue gak akan segan-segan buat kalian menderita dengan cara gue sendiri."

"Gue, ZELARA AGATHA VARADIKA BERJANJI AKAN BALAS KALIAN SEMUA!"

"Gue, ZELARA AGATHA VARADIKA BERJANJI AKAN BALAS KALIAN SEMUA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- To be continued -

"Dendam? Kebencian? Salah satu hal yang selalu aku hindari sedari dulu. Namun keadaan membuatku harus mempunyai rasa itu."
– Zelara Agatha V

__________

Assalamualaikum
Gimana ceritanya? seru ga?
Maaf chap kali ini pendek
aku sengaja hhe
karna ini untuk pengenalan

Salam hangat, MARSTAD.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang