27 - Catatan

2.6K 208 74
                                    

Happy Reading

❝ Dua rasa yang sama-sama bimbang,akan menjadi seperti apa nantinya? ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Dua rasa yang sama-sama bimbang,
akan menjadi seperti apa nantinya? ❞

27. Catatan

Semerbak angin pagi menyapu wajah Caca. Dengan dibalut pakaian olahraga dipadukan earpods berwarna putih menempel dengan baik di telinganya. Ia berlari-lari kecil keliling komplek rumahnya.

Sedang asyik-asyiknya berlari, Caca seketika menghentikan langkahnya. Matanya memicing akan apa yang ada di hadapannya.

Ia semakin menajamkan pengelihatannya, "itu bukannya-"

"WOY!"

Suara itu sangat mengejutkan Caca. Caca yang tengah memperhatikan lelaki di depannya seketika limbung.

Caca memejamkan matanya, mencoba menahan amarah yang akan keluar. Tapi Caca ya tetap Caca. Mau sebesar apapun ia menahan amarahnya, pada akhirnya pasti tak akan tertahankan.

"LO NGAPAIN, SIH, NGAGETIN KAYAK GITU, HAH?! LO PIKIR GUE GAK PUNYA JANTUNG?!"

Caca melihat orang yang mengejutkannya tadi. Ia pun memutar bola matanya malas saat ia tahu siapa dia.

"Gue kira cewek kayak lo gak punya jantung."

"DARIAN! Nih gue kasih tahu, ya! Cewek secantik dan segemoy gue ini pasti punya jantung! Gue juga manusia kali! Emangnya lo, zombie berkedok manusia!"

Ya, lelaki yang mengejutkan Caca tadi adalah Darian. Lelaki yang Caca sendiri sudah muak akan kehadirannya.

Darian melotot tak terima. "Heh! Mana ada konsepnya begitu!"

"Bodo amat! Dan kenapa lo ada di mana-mana, sih?! Mual banget gue liat muka lo!"

"Belum juga gue apa-apain udah mual aja lo."

Caca berdecak kesal, "lagian lo ngapain ngagetin gue kayak gitu?!"

Darian menatap gadis yang tengah kesal di hadapannya. "Iseng doang. Lagian lo juga lihatin apa, sih? Serius amat."

Caca baru ingat ia tengah memastikan siapa lelaki itu. Ia pun menatap ke arah lelaki yang ia perhatikan. Namun ketika melihat ke depan, lelaki itu sudah tidak ada di sana.

Caca menghembuskan napasnya kasar. Lalu menatap tajam ke arah Darian.

"Lo bener-bener nyebelin!"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Caca pergi meninggalkan Darian yang tengah berdiri kebingungan.

Darian menatap kepergian Caca. "Tu cewek kenapa, sih?"

"Lagian dia lagi lihatin siapa, dah? Gak ada orang juga," ucapnya sembari celingukan ke sana-ke mari.

Sementara itu, Caca berjalan diiringi umpatan-umpatan kecil. Ia masih sangat kesal pada Darian.

Namun kekesalan itu lenyap, ketika ia teringat dengan lelaki tinggi di depannya tadi. Jaraknya tadi tak begitu jauh dengan Caca. Sehingga jika Darian tak mengejutkannya, mungkin Caca sudah bisa memastikan siapa lelaki itu.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang