11 - Seukir Senyuman dan Seribu Daun

5.3K 390 191
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
Memikat hatiku yang hampa lara

Senyum membawa tawa
Tawa membawa cerita
Cerita kasih indah tentang kita

Terkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikku

Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kita

⛓️Berawal dari tatap - Yura🎧

11. Seukir Senyuman dan Seribu Daun

"Si Bos ke mana, sih?" bisik Bagas pada sobat-sobatnya.

Rayan menggenggam pulpen hitam, lalu memasukannya pada lubang hidung. "Dipanggil Teh Sisri."

Riyan bergidik ngeri, melihat tingkah kembarannya itu. "Jorok goblok!"

"Punya temen, sama sekali gak ada yang bener, sial." gumam Raka.

"Heh! Harusnya lo bersyukur, karena punya temen kayak gue. Udah ganteng, kaya lagi," Rayan menunjukkan wajah songongnya.

"Cih, apa untungnya, gue punya temen kayak lo?" Raka memandang remeh Rayan.

"Gue kaya! Lo bisa porotin gue sepuasnya," balas Rayan.

Raka menatap Rayan, kemudian ia bertepuk tangan. "Wow! Impressive!"

"Itu yang di belakang! Sedang apa kalian?" tanya Pak Wardan-Guru Bahasa Indonesia, sembari menatap tajam ke arah Raka dkk. Mampus kalian!

"Boker, Pak!" Bagas menatap polos Pak Wardan.

Pak Wardan membulatkan matanya, lalu ia melemparkan penghapus papan tulis yang sedari tadi ia genggam ke arah Bagas.

Pletak

"AW! Sakit sialan!"

Tidak. Itu bukan suara Bagas, melainkan orang yang duduk tepat di belakangnya.

"Ngilu banget, sumpah!" Rayan mengusap jidatnya, dengan bibir yang terus menerus melayangkan umpatan.

Ya, saat insiden lemparan penghapus tadi. Bagas sempat menghindar dari lemparan itu, sehingga yang terkena penghapus bukan Bagas, melainkan Rayan.

"Bicara apa kamu, Rayan?!" Pak Wardan berkacak pinggang.

Perhatian seluruh murid XI IPA 2 kini tertuju pada Rayan. Menahan tawa, mengagumi wajah para Most Wanted, menyimak dan banyak hal lagi, yang menggambarkan ekspresi wajah mereka.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang