34 - Gombalan Kulkas Berjalan

2.1K 195 15
                                    

Happy Reading

' Cewek itu maunya dikejar,bukan mengejar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

' Cewek itu maunya dikejar,
bukan mengejar. '

34. Gombalan Kulkas Berjalan

Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah. Para pelajar SMA kini mulai berdatangan ke sekolah. Banyak dari mereka yang bersemangat, untuk belajar ataupun melihat dambaan hati pastinya. Namun tak sedikit juga para pelajar yang malas untuk datang ke sekolah.

Parkiran SMA Andromeda seperti biasa ramai dan hebohnya, apalagi saat kedatangan para anggota Marstad dengan masing-masing motor ninjanya.

Kedatangan para anggota Marstad memicu atensi para murid yang lain, terlebih lagi murid perempuan. Mereka selalu menunggu saat anggota-anggota mulai membuka helm full facenya itu.

"Raka ganteng banget, sialan!!!"

"Oh my God! Tu duo kembar juga sama gantengnya!!"

"Bima sama Bagas juga woy! Jadi pengen milikin, ahay!!"

"Mau milikin salah satu dari mereka? Tidur dulu sana! Karena lo cuma bisa milikin mereka waktu mimpi doang!"

"Agak nyelekit ke hati, ya."

Bagas dan Bima yang mendengar perbincangan anak kelas lain pun tertawa renyah.

"Berasa ganteng banget gue diomongin kayak begitu," tutur Bagas masih dengan tawaannya.

"Mereka aja yang buta," celetuk Raka.

"Sialan lo!"

"Btw, Albar ke mana? Tumben gak keliatan," Riyan bergerak turun dari motornya.

"Masih di rumah sakit. Jagain Zelara," jawab Raka.

"Lah, iya! Zelara kan masih di rumah sakit, ya!" ucap Bagas.

"HAH?! RUMAH SAKIT?!"

Perkataan Bagas ternyata terdengar oleh Caca, Lala dan Oliv yang sedang berjalan tak jauh dari mereka. Mendengar Zelara di rumah sakit, tentu saja membuat ketiga-nya terkejut bukan main.

Caca mendekati sekumpulan anggota Marstad itu. "Zelara kenapa, hah? Kok kalian bilang dia ada di rumah sakit? Kalian apain Zelara?!"

"Buset! Tenang dulu, kita gak ngapa-ngapain dia! Suer!" Rayan mengangkat kedua jarinya.

"Bohong!" Lala berkacak pinggang.

"Zelara diserang beberapa orang tadi malam di rumahnya. Saat dia luka, dia telepon Albar. Albar yang bawa dia ke rumah sakit. Dan untuk siapa pelakunya, kita belum tahu pasti. Masih kita selidiki," jelas Raka.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang