22 - Sebuah Peringatan

3.4K 230 9
                                    

C A S T :

• Rafka Ravendra Zaenal

• Rafka Ravendra Zaenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Happy Reading!🐝

❝ Rencana pembalasan dendam gue harus segera terealisasikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Rencana pembalasan dendam gue harus segera terealisasikan. ❞  - R a f k a

22. Sebuah Peringatan

Bangunan berdesain mewah nan klasik yang terletak di salah satu tempat, Jakarta. Tengah ramai akan suara kebisingan para penghuni di dalamnya. Walau hari kian menggelap, tak menjadi penghalang untuk mereka menghentikan kegiatan yang sedang dilakukan.

Di dalamnya terlihat dua orang laki-laki tengah saling melempar kulit kacang disertai umpatan-umpatan yang keluar dari bibirnya.

"BAGAS MONYET! RASAIN NIH!" teriak Rayan sembari melempar kulit kacang dengan penuh amarah.

Kulit kacang yang dilempar Rayan itu mengenai dahi Bagas, "kurang ajar lo Saepudin! Lo yang mulai, lo juga yang marah!" Bagas memungut kulit kacang yang berada di atas lantai, lalu melemparnya ke arah Rayan.

"Ya elah, ni dua bocah berantem mulu! Perkara game doang ampe lempar-lemparan kulit kacang!" kesal Riyan yang melihat kulit kacang berserakan di mana-mana.

"BISA KALEM DIKIT, GAK, SIH, LO BERDUA! CAPEK GUE LIHAT KALIAN BERANTEM MULU KEK BOCAH!" tegas Raka dengan suara beratnya.

Teriakan Raka mampu menghentikan 'aksi lempar kulit kacang with Rayan and Bagas' itu. Keduanya langsung terdiam ketika mendengar suara Raka yang tak kalah beratnya dari suara Albar.

"Mampus! Si Raka udah ngegas!" celetuk Bima sembari mentertawakan kondisi wajah Rayan dan Bagas yang benar-benar blank.

Suara berat milik Raka memang benar-benar mampu membuat orang lain terdiam. Bagaimana tidak, Raka itu orangnya dingin, tak suka keramaian, selalu berbicara seperlunya. Tapi jika sudah dalam mode serius dan tegasnya, Raka benar-benar terlihat sangat menakutkan persis seperti Albar. Jadi tak heran, Raka menjabat sebagai Wakil Ketua MARSTAD.

ALBAR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang