Prolouge

547 24 0
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art
Translator : Blue
This chapter already have a permission. Contain mature content 18+, kata-kata kasar. 

-Pete-

Kuusap bibirku dengan telapak tangan setelah menandaskan 4 gelas bir. Suara keras musik dari bar membuat ku semakin gila dan aku tidak bisa untuk tidak menggelengkan kepalaku mengikuti dentuman yg semakin liar.

Bartender-ku dengan rambut putih pucat mengambil gelas kosongku dan dia tersenyum lebar ketika berjalan kearahku.

"Kau terlihat seperti kau ingin 'Lebih’!" Dia mencoba dengan keras untuk menebar pesonanya kepadaku.

Dia hanya melayaniku sebanyak empat gelas saja dan dia sudah mencoba untuk menggodaku dari awal. Aku heran mengapa dia masih tidak berhenti untuk menggodaku meskipun aku telah menghindarinya dan mengabaikan pertanyaannya.

Aku mengamatinya. Dia terlihat masih 19 atau 20 tahuh. Dia sangat kurus dengan rambut pirang dan mata biru pucatnya mengingatkanku akan Troye Sivan dari ' Srawberries and Cigarettes'.

Dia masih tersenyum dan menunggu jawabanku dengan sabar. Ini bukan karena aku spesial atau sebagainya, dia menggoda hampir semua pelanggan yang menyapanya. Mungkin memang itu adalah pekerjaannya.

Aku mengangguk dan melihat kebelakang ke arah lantai dansa ketika lelaki 'Troye' akan mengambilkan minumanku.

Malam jum'at di bar gay tidak mungkin lebih sepi dari sekarang. Sekarang mungkin kau berfikir jika aku gay. Tidak, aku bukan gay. Aku lurus seperti penggaris. Tetapi kenapa aku berada di bar ini? Ini rahasia. Shhhhh....

Aku mengamati hampir setiap lelaki di lantai dansa dan aku menemukan beberapa yang mencurigakan.

"Ini minumanmu tuan" aku mendengar sang bartender. Dan aku hampir berbalik kearahnya tapi......

Perhatianku tertuju pada seseorang. Lelaki yang hampir seumuran denganku. Dia memakai kaos lengan panjang putih dan jeans sobek berwarna biru yang menunjukkan kulit pahanya yg pucat. Dia melompat naik turun dengan musik dan tubuhnya yang menakjubkan. Dia beralih ke lelaki disampingnya dan aku melihat wajahnya. Poni lembutnya ikut melompat keatas dan kebawah, matanya seperti magnet yang dapat memikat siapapun. Aku melihatnya tersenyum kepada lelaki pendek yang mendatanginya dan itu lebih seperti senyuman yang nakal.... Aku menemukannya sedikit menggoda.

"Kenapa kau tidak pergi dan berbicara dengannya?" Kata lelaki bartender. Apakah aku sedang mengagumi pria itu atau sedang memeriksanya? Aku sedikit bingung dan seketika memutuskan untuk mengambil lagi gelas birku.

"Kenapa aku harus?" Kataku kepada bartender sebelum menghabiskan birku dan hampir tersedak karena jawaban dari bartender.

"Kau memandanginya seperti kau ingin merobek pakaiannya, dapatkan dia dari lantai dansa dan hajar dia sampai mati"

Woah! Woah! Woah!!!!

Apa yang sedang dia bicarakan. Aku tidak pernah berfikir tentang itu. Benar jika pria yang sedang menari itu 'Pretty - Hot' tapi aku tidak gay na....

Tapi dari pada menjawab, aku cemberut kearahnya sebelum berbalik kembali kearah lantai dansa.

Dia pergi. Yeah pria 'Pretty Hot' itu telah pergi. Aku tidak dapat menemukan pria yang lain, yang saling menggoda dengannya tadi di lantai dansa. Mungkin seseorang telah melakukan apa yang bocah bartender itu katakan beberapa menit yang lalu.

"Oh, kau tidak beruntung."

Aku berbalik lagi kearah bocah bartender tadi dan dia merasa kasihan kepadaku. Aku menyelesaikan birku dan mengambil dompet.

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang