Chapter 18 - A Little Curve

82 9 0
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art

Translator : Blue

This chapter already have a permission. Contain mature content 18+, kata-kata kasar

-Pete-

"Pacarnya"

.................................

'Pacar!!!!!!!!!!'

Untuk beberapa saat aku pikit jangtungku berhenti berdetak.

Aku menatap kearah kao terkejut dan aku tidak bisa untuk tidak terkesiap.

"Senang berjumpa denganmu Sunny." Aku mendengarnya berkata lagi kepada meraka.

Dia sangat bangga dan senang pada saat yang sama. Matanya berkilauan dan dia berbalik memandangku ketika dia mendapati aku memandangi wajahnya. Yeah dia memeluk erat tubuhku dengan satu lengannya dan tersenyum kearahku. Saat itu aku mendengar jantungku berdetak. Keras dan lemah. Aku tidak tau kenapa tapi aku tiba-tiba merasa hangat.

"Pacar?"

Aku mendengar suara Mint dan tiba – tiba aku menyalak kearah Mint. Fuck!! Aku hampir lupa tentangnya. Karena pria ini yang sedang memelukku dalam posisi ini seperti miliknya sendiri membuatku hampir terkena serangan jantung.

"Pete, siapa dia?" Mint cemberut kearahku. Ekspresinya. Berubah dari arogan ke bingung terlihat sedikit menggelikan. Mungkin itulah kenapa aku tidak mendorongnya menjauh.

Aku sedikit puas dengan pertanyaan Mint. Mungkin itulah kenapa aku tidak mengelak apapun.

"Aw, apa yang salah?" Kao bertanya kembali kepada Mint. Yeah apakah aku menelan lidahku? Haruskan aku memeriksanya?

Aku melihat dia menatap tajam kearah Kao dan itu membuatku sedikit senang.

"Pete, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa kau memiliki seorang.......seorang......Boyfriend?" nada jijik jelas terdengar dari suaranya dan yeah aku sempat tidak menemukan dimana lidahku berada tadi karena aku tidak bisa menemukannya didalam mulutku.

"Wow! Girl dengan segala hormat, kau juga memiliki seorang pacar (boyfriend) dan kemudian kenapa dia tidak bisa?" Kao menyelamatkanku lagi.

"ini tidak sama." Dia menyalak lagi.

"Dan kenapa itu bisa terjadi? Kami tidak bertanya kepadamu kenapa 'Kau' memilili pacar juga"

"Dia seorang pria"

"Begitu juga denganku"

"Yeah dan dia tidak bisa mencintai seorang pria"

"Kenapa? Apakah dia memiliki penyakit"

"Dia lurus"

Aku melihat mereka dari depan kebelakang. Kao terdiam sebelum menaikkan alisnya

Aku melihat Kao meyandar sedikit lebih dekat kepada Mint dan berbisik.

"Tidak. Dia....." matanya memeriksaku dari atas kebawah dengan seringai dan aku melihat matanya berhenti di perutku "....Dia sedikit belok akhir-akhir ini."

Fuck!!!!!!

Hal apa yang baru saja dia katakan!!!

Aku tidak bisa menyalahkan Mint karena aku terlalu terdiam dan berkedip kearahnya.

Dia sibuk menampikan seringainya kepada Mint dengan bangga.

Serius kao!?

' Dasar idiot tidak sopan!' aku memakinya didalam.

Aku melihat Mint menjadi frustrasi ketika dia kembali memandang kearahku. Dan pria disampingnya sepenuhnya terkejut dan bingung.

"Pete katakan yang sesungguhnya. Siapa pria ini?" Mint bertanya kepadaku lagi dan aku hanya bisa berkedip kepadanya

"Aku tidak tau kenapa ada orang seperti ini" Kao menggumam dengan keras dan dia benar-benar melihat Kao dengan 100% jengkel.

"Aku tidak bebicara denganmu" Mint mengarahkkan kepada Kao sebelum kembali melihatku. Dia mendekat kedepan ketika dia mulai berbicara lagi.

"Kau. Sangat. Menjijikkan." Kata Mint dan aku menyalak kearahnya. Mataku menyipit kepadanya dan aku menjadi semakin kesal dengan apa yang baru saja dia katakan.

"Jijik itu lebih SEXY bu" Kao menyeringai kepada Mint dan aku melihatnya terdiam ke pada Kao lagi. Ini akan menjadi sebuah kebohongan jika aku tidak merasa senang untuk melihatnya terdiam lagi dan lagi.

"Bajingan" Dia memanggil Kao dan berbalik membuka pintu mobil.

"Kenapa kau marah kepadaku Mint?" Ya!!!!Akhirnya!!!! Akhirnya!!!! Akhirnya!!!! Aku menemukan lidahmu kembali.

Dia membelalakkan matanya kepadaku. Dia tidak menjawab dan masuk kedalam mobil. Pacarnya yang bodoh mengikutinya dan masuk kedalam mobil mereka.

Kamudian itulah saat aku mendorong Kao, hanya untuk berjalan kearah Mint. Aku menyandar kearah pintu tepat di jendela.

"Kau marah kepadaku karena aku punya pacar atau......" aku melihat kearah Sunny, dia terdiam kepadaku sesaat dia tiba. Aku kembali melihat kearah Mint ".....atau aku punya pacar yang lebih tampan dari pada pacarmu?"

Dia terkesiap kearahku.

Aku sangat puas ketika aku melambaikan tanganku kepadanya. Mobil mereka bergerak pergi dari sini dan aku memandanginya.

"Woahhhhhhhhhhwww!!! Itu. Sangat. Menakjubkan!!!!!" aku mendengar suara Kao dan aku berbalik untuk melihatnya.

Dia benar-benar sangat senang.

"Apakah kau melihat wajahnya? Awwww!!" dia tertawa keras dan aku berjalan kearahnya.

"Kita seharusnya mengambil beberapa foro. Ini terlalu sayang untuk dilewatkan. Dia seperti..... dia seperti......'Pete katakan yang sesungguhnya. Siapa pria ini?'....Omg....omg... ini benar benar menggelikan." Dia berbicara tanpa henti dan tertawa meremehkan Mint.

Aku berdiri didepannya dan menyipitkan mataku. Perlahan tawanya menghilang tapi sebuah senyuman masih terlihat jelas dibibirnya.

Aku menatap tajam kepadanya.

"Sama-sama" Katanya dan mengangkat bahu kearahku.

"Berbelok akhir-akhir ini?" aku bertanya ketika aku menyilangkan lenganku di dada.

Dia terkikik.

"Serius Kao? Kau mengatakan itu?" aku bertanya lagi.

"Oh! God!!! Bukankah itu lucu!!" dia menyemburkan tawanya lagi dan memukul dadaku.

"Ini tidaklah lucu" kataku. Suaraku menjadi dingin.

"Tapi mantanmu" katanya sebelum tertawa lagi.

Aku berbalik dan berjalan kearah motorku. Karena aku menahan tawaku dan ini sangat sulit untuk mempertahankan sikap dinginku didepan pria brengsek ini.

"Kau fikir aku tampan?" aku mendengarnya berteriak.

"Kau terlihat seperti bagaiman Mint memanggilmu" aku menjawab ketika naik ke motorku.

"dan apa itu?" dia berteriak lagi.

"Seorang bajingan" aku memakai helmku dan menyalakan motorku.

Aku melihat dia menatap tajam kearaku dan aku menutup kaca helm ku sebelum memandang kearahnya.

"Sampai jumpa di Bar malam ini baby" kataku sebelum mengedipkan satu mataku kearahnya dengan sebuah seringai.

Akumelihat pria brengsek itu terdiam kearahku sebelum aku melaju pergi dari sana.

Wallaaaaaa sedikit dulu tp bikin gregetan, euyyyy pingin liat taynew punya event baru lagi........ 

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang