Chapter 36 - Late Night Talk

75 1 0
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art
Translator : Blue
This chapter already have a permission. Contain mature content 18+, kata-kata kasar.

-PETE-

Kao menjatuhkan tubuhnya diatas sofa setelah akhirnya sampai di apartemenku. Dia terlihat lelah dan akupun begitu.

"Kao" aku memanggilnya ketika aku menempatkan sepatuku di rak disebelah pintu.

"MMm" dia bergumam.

Aku berbalik melihatnya lagi. Dia sedang beristirahat, menutup matanya. Aku melihat kebawah dan sepatunya belum dia lepas.

"Kau tidak bisa tertidur seperti ini" kataku.

"Aku bisa. Dapatkah kau melihatnya?" pria brengsek ini masih bergumam, dengan matanya yang tertutup.

Aku mendesah sebelum berjalan kearahnya. Aku berdiri dihadapannya.

"Kao!!" ku panggil dia lagi.

"Pete, aku benar-benar lelah" gumamnya lagi.

Aku mendesah sebelum berjongkok didepannya dan melepas sepatunya. Aku merasakan pergerakannya dan meraih bahuku. Aku melihat ke wajahnya.

"Pete kau tidak perlu melakukan itu... aku bisa melakukannya ..." katanya.

"Tidak apa" kataku dan melepaskan kaos kakinya juga.

Tiba-tiba aku melihat dia terkikik. Aku melihat kearahnya lagi. Pria brengsek ini menertawaiku.

Dia tiba-tiba mengecup pipiku dan menarik wajahku kearahnya.

"Awwwww, Pete kucing cerewetku. Kenapa kau sangat lucu?" dia berkata dan mulai mencubiti pipiku.

Aku memukul lengannya dan menjauh dari jangkauannya" berhenti" kataku marah.

Ku usap hidungku untuk menyembunyikan rona di wajahku.

"Hanya bangunlah dan mandi" katanya dan aku ngambil sepatunya dari lantai.

"Aku terlalu malas.. aku tidak akan mandi. Aku sangat nyaman sekarang" katanya dan bersandar di sofa.

"Tidak!" ku letakkan sepatunya diatas rak dan berjalan kearahnya lagi.

"Kao, kau tidak bisa tertidur seperti ini" aku meraih lengannya dan menariknya bangun.

"Ai... Peteeeeee"

"Kau bau. Lepaskan bajumu dan mandi"

Ku tarik lagi kakinya.

"Kau sudah melepas sepatuku. Kenapa tidak sekalian bajuku?"

Dia menarik lenganku dan kami terjatuh.

Perutku terasa geli dengan Kao yang menggoda seperti ini. Aku selalu merona. Tapi aku tidak bisa melepaskan wajah dinginku juga.

"Oh aku sangat menginginkannya tapi jika kulakukan itu maka ini tidak hanya sekedar mandi" kataku.

Dia tersenyum "Aku punya solusi untuk itu" katanya lagi ketika dia meletakkan lengannya di bahuku.

"Ayo pergi ke kamar mandi kalau begitu" dia tiba-tiba menarikku kearah kamar mandi dan aku bahkan tidak punya kesempatan untuk menolak.

"Kao apa yang kau lakukan?" ketika kami akhirnya telah berada di kamar mandi.

"Dari pada mandi aku punya ide yang baggus" katanya dan menarikku kearah bathtub.

Aku terdiam karenanya.

"Kau tau tidak. Kau sangatlah bau" dia datang kearahku lagi dan tangannya berada diujung bajuku. Matanya menilisikku lebih dalam.

"Ayo kita mandi bersama" bisikknya dengan senyum lebar.

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang