Chapter 35 - With Me

79 4 0
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art

Translator : Blue

This chapter already have a permission. Mature content 18+, kata-kata kasar

-Kao-

Ketika Pete mengendarai motornya kearah jalan lain aku sedikit bingung.

"Pete?"

"Jangan khawatir baby. KITA BISA MELAKUKANNYA" katanya.

Dia benar-benar mengatakannya? Atau aku tidak mendegarnya dengan jelas?

Tapi aku mempercayainya dan aku mengeratkan peganganku di pingangnya.

Aku tidak pernah berfikir bahwa dia akan mengijinkanku naik katas motor berharganya. Ini masih terasa seperti mimpi bagiku.

"Kao panggil Thada" katanya dan aku membuat panggilan saat motor kami masih melaju ke arah jalan sempit lainnya.

Ada bangunan di kedua sisi dan mobil yang kami ikuti tidak terlihat.

"Apakah kita kehilangan mereka?" Teriakku.

Dia berbelok kearah jalan yang semakin sempit sebelum dia menjawab. Aku harus mengeratkan pengangaku lagi saat dia membuat belokan itu.

"Tenanglah sayang" katanya lagi.

Sayang?!!!!! Bernarkah!!!! Apakah ini benar Pete?

Aku terdiam lagi. Ini bukanlah waktu yang tepat untuk saling menggoda. Pete tengah fokus berkendara dan motor kami naik ke jalur trotoar jadi tidak ada pilihan selain memeluknya lebih erat.

Dan lagi, setelahnya motor kami kembali melaju kearah jalan dan dia mendadak berhenti. Dadaku bertubrukan dengan punggungnya dan saat kubuka mataku aku baru menyadari jika motor kami berada ditengah-tengah jalan.

Tiba-tiba sinar lampu menyoroti kami dan saat kuputar kepalaku, kulihat mobil tadi melaju kearah kami.

Ketika mereka melihat kami menghalangi jalan mereka, mereka tiba-tiba mencoba menghentikan lajunya.

Ku ambil pistolku lagi dan menembakkan kearah mereka tapi itu terlalu cepat dan mereka segera membelokkan mobilnya kearah jalan lain.

"Fuck!!! Aku melewatkannya lagi" aku hanya bisa mengutuk.

Pete sangat cepat dan kami sudah bisa mendahului mereka.

Kami melihat mobil itu mencoba berbelok ke kiri tapi P'Sun sudah ada disana. Dengan segera mereka menghentikan mobil mereka sebelum mencoba untuk berpindah kearah jalan lain.

Motor kami membentur mereka. Aku mengalihkan pandanganku kearah P'Sun dan mengetahui jika dia memiliki konsentrasi yang sama dengan Pete. Jalan yang kami lewati semakin menyempit dan segera aku menyadari jika ini jalan buntu. Tidak ada jalur lain dan kami melihat mobil didepan kami berhenti dan berbalik kearah kami.

Pete dan P'Sun telah menempatkan diri mereka di sisi jalan dan aku melihat sekeliling jika sudah tidak ada rute untuk melarikan diri. Dan keberuntungan bagi kami karana tidak ada satupun disana.

Mesin mereka meraung. Pete dan P'Sun meraungkan motor mereka memberi tanda mereka untuk menyerah.

Aku perlahan turun dai motor dan mengarahkan pistolku kearah meraka.

"MENYERAH" teriakku dan ketika aku berjalan diantara Pete dan P'Sun. kami bertiga berhadapan dengan mereka dan terlihat tidak ada pergerakan dari pihak lawan.

Aku perlahan melangkah kedepan.

Dalam sudut pandangku Pete memicingkan matanya kearahku.

Ketika aku melangkah kedepan lagi, aku melihat Pete dan P'Sun turun dari motor mereka, dengan menarik keluar motor mereka dan kami bertiga berjalan perlahan kearah mobil.

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang