Chapter 33 - Blink On An Eye

62 5 0
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art

Translator : Blue

This chapter already have a permission. Mature content 18+, kata-kata kasar

-Kao-

Aku benar-benar senang saat duduk disampingnya. Aku meliriknya sesekali dan dia benar-benar marah. Hanya karena aku menariknya kedalam mobil bersamaku dan tidak membiarkannya untuk menaiki sepeda berharganya.

Dia melipat tangannya di dada dan tidak mengalihkan pandangannya dari jalan.

Tada dan Sandee sedang bercengkerama tentang aktivitas mereka didepan sembari berkendara dan aku memandangi pria marah disampingku.

Aku melihat ke Tada dan Sandee memastikan mereka benar-benar sibuk. Aku bersandar sedikit kearah Pere dan meletakkan lenganku di pingangnya. Kemudian segera dia menatap nyalang kearahku.

Dengan segera dia melepaskan tanganku darinya dan dia menatap tajam kearahku sembari melihat kearah Sandee dan Tada.

Aku terkikik ketika melihat reaksinya.

"Ai Pete" bisikku dan dia menatap tajam kearahku lagi.

"Bisakah aku..... bisakah aku berfoto denganmu?" tanyaku semakin bersandar kearahnya.

"Tidak" dia bahkan tidak memikirkan jawabannya.

"Hanya sekali" kukuhku

"Tidak" bisiknya penuh kemarahan.

Aku meraih lengannya dan memutar jariku disana. Kutampilkan wajah imut dengan puppy eyes kearahnya.

"Berhentilah Kao dan minggirlah." Dia mendesis kearahku.

Aku mengembungkan pipiku ketika dia mendorong lenganku dan membuat wajah sedih kepadanya ketika aku perlahan pindah dari sisinya.

Aku sangat-sangat menganggunya hari ini dan aku berfikir harus sedikit memberikan istirahat atau dia benar-benar akan mematahkan hidungku kali ini.

Aku bahkan tidak melihat kearahnya sepanjang perjalanan kami.

Ketika kami sampai di kantor, kami mengikuti Thada ke ruangannya.

"Tami memanggil Nong Rome juga dan setelah beberapa jam berdiskusi dan pencarian kami memutuskan untuk memanggil P'Trem untuk meeting.

"Apa yang kalian temukan?" katanya.

"Kami mendapatkan petunjuk baru. Dna mungkin bisa membantu kita untuk menemukan pelakunya" jelas Pete dengan gaya senormal mungkin.

Bagaimana bisa di sangat seksi saat serius.

Okay kembali ke meeting.

"Kao" tiba-tiba Pete mengarah padaku dan menngembalikan fokusku pada meeting kali ini.

Dia duduk tepat diseberangku, aku tau bahwa dia bermaksud untuk menjelaskan kepada P'Prem.

"Ahh...... P, ketika kami ada di bar kemarin malam, seorang barteder bernama Mark, mengundang kami pada pesta sex"

"Wow... Itu... Ahmmm.... Bagus..... Lalu?" P mencoba untuk tenang.

"Bar seperti itu seringkali mengadakan pesta ini. Ini bukanlah hal baru. Kebanyakan mereka memiliki tema tertentu untuk pestanya. Dari Mark, aku mendengar mereka telah melakukan ini tahun sebelumnya. Dan temanya adalah......"

"Comic" Pete menyelesaikan pernyataanku.

Aku mengangguk sebelum melanjutkan.

"Dan kami menemukan sebuah foto topeng batman dati memory card Nit"

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang