Chapter 14 - Noodles

79 8 0
                                    

 Original Author : Sa_Ru_Art

Translator : Blue

This chapter already have a permission. Mature content 18+, kata-kata kasar.

-Pete-

Kami berada didalam mobil Sandee. Aku yang mengemudikannya, Sandee berada di kursi penumpang. Aku terkadang melihat dari kaca untuk melihat apa yang idiot itu lakukan.

Dia mengenakan headphonenya dan menggumamkan lirik. Kapanpun aku melihatnya dia memberikanku seringai atau kedipan.

Beberapa saat yang lalu di dalam ruang intrograsi, dia hampir saja memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi di malam itu tapi Sandee datang dan bertanya jika aku dapat mengantarnya pulang.

Aku melirik ke Sandee. Dia tertidur. Dia berkata dia merasa sakit kepala dan dia tidak dapat mengemudi. Jadi akhirnya aku memutuskan untuk mendengarkan jawaban dari Kao nanti dan aku berjalan membawa kunci mobil Sandee.

Aku dan Sandee hampir masuk kedalam mobil, pria brengsek ini berlari kearah kami dan dia berkata ingin ikut bersama kami.

Pertama aku menolaknya, dia menyakinkan Sandee dengan puppy eyes palsunya. Idiot. Dia menempel bersama kami dan lihatlah dia sekarang, menikmati tumpangan gratis sekarang.

Aku berhenti depan rumah Sandee dan kami semua keluar.

"Kalian dapat membawa mobilku malam ini. Pete jangan lupa untuk menjemputku." Dia melambaikan tangan sebelum masuk kedalam rumah.

Aku melihat Kao sebelum masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi. Tiba-tiba Kao masuk dan duduk di kursi penumpang. Dia melihat kearahku dengan senyuman penuh semangat terpampang jelas di wajahnya.

"Pakai sabuk pengamanmu" kataku dan dia hanya menaikkan bahunya.

"Kao Pakai. Sabuk. Pengaman. Mu."

"Awww... ini sangat kasar." Dia bergumam ketika memakai sabuk pengamannya.

Aku menyalakan mesinnya.

"Okay sekarang beritahukan kepadaku apa yang terjadi malam itu?" aku bertanya sambil mengemudi.

"Aku lapar"

"Ini tepatnya bukanlah jawaban yang ingin aku dapatkan". Aku cemberut kearahnya.

"Yeah lalu temukan sebuah restoran. Aku benar-benar lapar. Aku dapat memberitahumu sekuruh ceritaku sambil makan." Katanya.

Aku menatap tajam kearahnya.

"Aku tidak bercanda, aku benar-benar lapar"

"Ini hampir jam 2 pagi. Dimana kamu ingin aku menemukan makanan di jam segini?"

Aku sangat kesal dan idiot ini cemberut kearahku Fuck!!!!

Aku mengemudi sepanjang jalan yang hampir kosong dan aku tidak dapat menemukan tempat untuk makan.

"Tidak ada restoran yang buka jam segini Kao" kataku dan dia meyandarkan kepalanya ke jendela.

"Biarkan saja dan turunkan aku di rumahku" dia melihat keluar. Tangannya menyilang didadanya dan headphone bertengger di lehernya. Hawa dingin menyergap dan aura hitam menyeruak disekelilingnya.

Apa! Apakah idiot ini sedang merajuk??!!! Apa yang sudah aku lakukan?

Aku bertanya-tanya pada waktu yang sama ketika dia menjadi diam.

Aku melihatnya perlahan jatuh dalam tidur

Setelah beberapa menit aku memarkirkan mobil dan keluar dari sana. Kao masih tertidur. Aku berjalan kearah kursi penumpang. Aku membuka pintunya dan mengguncang lengannya.

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang