Chapter 41 - First Time

83 6 1
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art

Translator : Blue

This chapter already have a permission. Contain mature content 18+, kata-kata kasar.

______________

-KAO-

Aku berjalan ke apartemenku, aku kelelahan karena pestanya. Sebuah topeng bulu perak mengantung di jariku. Ini hampir jam 2 tebakku.

Pete bertingkah sedikit aneh hari ini. Aku tersenyum karenanya. Dia menjadi sedikit lembut kepadaku. Terkadang aku bertanya-tanya apakah dia benar-benar Pete. Aku senang tapi aku tidak tau apakah aku seharusnya senang.

Dia tidak ingin aku pergi ke pesta itu. Tapi dia tidak bisa menghentikanku karena ini juga merupakan bagian dari investigasi kami. Dia sedikit khawatir. aku tersenyum lagi.

Aku tiba di apartemen dan membuka pintu. Melemparkan topeng kesofa, dan berjalan ke kulkas. Ketika aku mengambil minuman dari sana .....

"Apakah kau lapar...?"

"What the...." Aku hampir saja menjatuhkan botolku ke lantai dan melihatnya terkejut.

Yahhh dia tidak bermaksud mengejutkan.

"Apakah kau sedang dalam misi menakutiku?" aku melihat kearahnya dan dia tidak memberikanku reaksi apapaun.

Apa yang sedang dia pakai? Dia memakai bathrobe putih milikku, rambutnya berantakan dan matanya mengantuk. Caranya dia bersandar di pintu dan memandangiku membuatku tersenyum.

"Kau seharusnya membayar setengah dari uang sewaku" kataku sebelum menegak minumanku lagi.

"Kanapa?" suara seraknya lagi.

"Kau tinggal disini lebih sering daripada dirumahmu" aku menyeringai ketika meletakkan botolku di kulkas.

"Kalau begitu datang dan tinggalah denganku."

Jantungku berhenti berdetak dan aku berbalik menyembunyikan wajahku yang merona.

"Apakah kau serius?" kataku dengan tersenyum.

Si brengek itu memandangiku beberapa saat.

"Tidak" katanya dan aku menggembukan pipiku karenanya.

Yaa, bercanda denganku tentang hal ini membuatku kesal kepadanya. Kupikir. Aku yakin jika aku kecewa tapi bisa kusembunyikan dengan baik karenanya.

"Jika kau lapar, ada makanan di meja makan, aku bisa menghangatkannya untukmu." Katanya

Sejak kapan dia menjadi imut ?

"Aku tidak lapar" kataku

"Oh"

Dia kecewa.

"Tapi aku akan memakannya jika kamu mau makan bersamaku" aku tersenyum lagi.

"Tentu" dia mengejutkanku.

"Hmmmm kalau begitu biarkan aku mandi terlebih dahulu. Aku bau alkohol dan sex" aku berjalan keluar dari dapur dan aku tidak menyadari wajah cemberutnya. Aku sedikit puas.

Ketika aku kembali dari mandi singkatku. Dia telah menungguku di meja makan, aku duduk diseberangnya.

Aku bertanya-tanya kenapa dia tidak menanyakan tentang pestanya.

"Berhenti memperlihatkan gigimu dan makan" dia sedikit marah?

Aku segera melakukannya dan kami berdua makan dengna diam. Makanannya enak seperti biasa, dia benar-benar sempurna dalam hal ini.

"Aku akan membersihkannya. Kau bisa tidur dulu" kataku sebelum mengambi pirinya. Dia tidak menolak. Serius!!!!

Ketika aku akhirnya berjalan kearah kamar tidur, aku menemukan dia bersandar di kepala ranjang dengan topengku ditangannya.

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang