Chapter 1 - Kao ? Who?

251 16 0
                                    

Original Author : Sa_Ru_Art
Translator : Blue
This chapter already have a permission. Contain mature content 18+, kata-kata kasar.

-Pete-

Bob kembali terseyum setelah mengenaliku. Dia langsung menghampiriku untuk mengambil pesananku.

"Bir lagi?" dia bertanya dengan senyuman indahnya dan yeah itu cukup indah kalau boleh jujur.

"Apakah kau melihat pria dengan nama Tim itu?" Aku langsung bertanya, membungkuk kearahnya.

"Aww kau mencari yang lebih Hot dari Bir malam ini." Dia tertawa kecil dan aku harus memutar mataku sebelum mendengus kesal.

Dia berhenti tertawa ketika aku membelalakkan mataku kearahnya.

"Ahm... malam ini, aku belum melihatnya disini." Dia menaikkan bahunya.

Aku mengangguk dan kekecewaan jelas tergambat di wajahku.

"Jika kamu ingin......... Jadi........ Maksudku jika kamu tertarik.... jadi... kau tau bukan......"

Aku menunjjukan tampangkesalku kearah Bob karena aku tau apa tepatnya yang dia maksudkan. Aku menelitinya dari atas ke bawah. Pria ini tisaklah jelek dan dia cukup tampan sejujurnya tapi.... NO.... ITS A BIG NO

"Apakah kau tau dimana dia tinggal?" aku benar-benar mengabaikan ajakannya dan aku melihat wajah kecewanya sebelum dia mulai berbicara.

"Tidak, aku tidak tau dimana dia tinggal."

"Apakah biasanya dia sering kesini?"

"Dia sering datang ke sini?" jawab Bob.

Aku mencari dalam keramaian lagi. Aku tidak dapat menemukannya.

"Kenapa semua orang tertarik padanya?" aku mendengar Bob berceloteh dalam suara yang pelan dan kemudian aku mengembalikan kepadanya dengan kerutan didahi.

"Apa yang kau katakan?"

Dia berhenti mengelap meja counter dengan handuk dan melihat ke arah Pete.

"Nothing" dia menggeleng.

"Tidak kau berkata seperti, 'kenapa semua orang tertarik padanya' benarkan?"

Dia memutar matanya dan mendesah sebelum mulai berbicara.

"Dia seperti malaikat jatuh yang menebarkan pesona kesekelilingnya. Dia membuat orang-orang jatuh hati padanya hanya dengan sedikit senyuman. Aku tidak tau bagaimana caranya. Yeah dia memang benar –benar hot dan aku tidak bisa menyalahkan pria itu."

Aku merasa sedih atas Bob karena sakit dari rasa cemburu yang aku dengar darinya.

"Apakah kau punya nomornya?" aku bertanya lagi.

"Kau benar-benar terpikat. Aku dapat melihatnya." Dia berkata "Tidak, aku tidak memiliki nomornya."

"Kau tidak memilikinya atau kau tidak ingin memberikannya?" aku menyipitkan mata kearahnya.

"Dia mengangkat bahunya dengan senyuman sebelum menjawab."

"Aku mengatakan yang sejujurnya. Ini benar jika aku sedikit cemburu tapi aku tidak seburuk itu."

Aku mengangguk ketika dia melipat lengannya.

"Apakah dia memiliki teman disini?" aku bertanya lagi.

Bob menggelengkan kepalanya dan memutar matanya sebelum mulai membuka mulutnya.

"Kenapa kau tidak pergi dengannya kemarin? Kenapa kau datang sekarang dan mengintrogasiku seperti aku mencuri Ken-mu?"

TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang