Original Author : Sa_Ru_Art
Translator : Blue
This chapter already have a permission. Mature content 18+, kata-kata kasar
-Kao-
Aku mendengar suara air dari dalam kamar mandi dan seketika aku mencoba untuk membuka mataku.
Aku masih berada di atas ranjang Pete dengan selimut putih berserakan di sekitarku.
Aku menekan kepalaku sembari mencoba untuk bangun dan duduk di ranjang.
Cahaya pagi mulai menyembul dari balik gorden.
Kilasan aktivitas kami tadi malam menyerbu kedalam kepalaku membuatku tersenyum lebar.
Aku mengambil bantal dan memeluknya erat seketika aku merasa ribuan kupu-kupu beterbangan di perutku.
Suara air dari kamar mandi kembali terdengar dan aku melihat kearah sana.
Apakah dia sedang mandi?
Terlintas bayangan tubuh telanjang Pete saat mandi membuatku gila.
Aku tidak bisa untuk tidak turun dari ranjang dan mengenakan boxerku dari lantai. Dengan terburu-buru aku memakainya dan memutar gagang pintu.
Sebagai kejutan, pintu itu tidak dikunci.
Tapi aku melihat Pete dengan sikat gigi di tangannya dan pasta gigi di mulutnya. Busa tersebar di sekitar bibirnya, rambutnya berantakan dan dia memakai jeans-nya yang kemarin.
"Wow! Bukankah ini pagi yang romantis!!" aku memutar mataku.
Serius? Dari mana dia memiliki waktu untuk memakai jeans itu?
Aku melihat jeansnya mengantung di pinggang yang hanya semakin memperlihatkan garis pingangnya yang sempurna.
Aku melihat kediriku sendiri dan kembali ke arahnya. Apa aku terlalu terbuka.
Dia mengerutkan dahinya seperti biasa kepadaku.
Dia bertanya tentang sesuatu dengan semua busa didalam mulutnya tidak terdengar dengan jelas.
"Sorry hanya Thai atau Inggris. Aku tidak tau bahasa lain selain itu" kataku.
Dia memicingkan matanya sebelum berkumur dan membersihkan mulutnya. Dia mengambil handuk dan mengusap wajahnya sebelum menatapku lagi.
"aku bertanya apa yang sedang kau lihat?" kata Pete dan aku tidak bisa menahan untuk terkikik.
Aku bisa melihat telinganya menjadi merah dan semakin merah saat dia melihatku tertawa.
Aku bersandar di dinding di sebelahnya dan aku melihat dia sedang melihat kearah tubuhku.
Tapi tubuh kami berdua memiliki banyak tanda merah satu diantanya berada di bawah bibirku.
"Kau menggodaku kemarin. Jadi aku ingin meminta tanggung jawab" kataku.
"tentu. Kenapa tidak. Dimana kau ingin menikah?" Kata-kata sarcasme dari Pete membuatku terkikik lagi.
" Kau harusnya melamarku terlebih dahulu untuk itu." Aku menaik turunkan alisku menantangnya.
"Yeah kau bisa bermimpi tentang itu" katanya dengan menempatkan haduk di lehernya.
Aku meraih handuknya dan menariknya kearahku.
Kedua telapak tangannya berada di dadaku saat aku meletakkan tanganku di sekeliling pingangnya. Ketika aku bergerak kedepan untuk menciumnya, dia menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASCI (Thai Agency of Special Crime Investigation)
Não FicçãoSpecial Agent Pete Ritthirong dan Kao Kittichat mencoba untuk menemukan seorang pembunuh psyco yang membunuh beberapa pria gay di kota. FF Triller dari PeteXKao Original Author : Sa_Ru_Art Translete by : Blue Every chapter are already have permisson...