“KEPARAT!”
Kubuka kembali mataku saat lelaki yang tadinya berada di atasku, tersungkur ke sampingku. Saat Ia mencoba bangun lagi, sebuah batu katapel tampak menyerang dadanya hingga berbunyi keras. Kutatap Nate yang sudah terduduk lemas jauh di depanku setelah berhasil membuat lelaki itu gugur.
“Bangunlah, gadis penggosip.”
Sebutan itu!
Aku duduk dengan cepat dan menoleh ke belakangku. “Kau baik-baik saja.. kurasa?” Rasa sakit kembali menyerang seketika El mengatakan hal itu. “Ah! Sshhh...” El membantuku berdiri, mendekat pada Nate yang masih berlutut dan mematung di tempatnya.
“Nate,”
“Ma-maafkan aku!” Nate terlihat menggenggam kuat pelontar katapelnya. “Maafkan aku! Aku benar-benar seorang pengecut! Aku benar-benar penakut! Benar-benar pe—“ Aku tertawa kecil dan meringis ketika merasakan sakit dari bagian dadaku saat tertawa. “Berhentilah. Apa yang kau katakan, hm? Kau mengalahkannya,”
Kutepuk bahu Nate, “Lebih dari itu, kau mengalahkan ketakutanmu. Sekarang berdirilah.”
Nate masih diam, “Ayo berdiri, kita harus segera menjauh.” Nate berdiri pada akhirnya, dan kami berlari menjauh, tepat saat kendaraan baja itu datang mengangkut dua lelaki yang memaki kami berulang kali.
★★★
Jam makan malam telah tiba. Aku yakin banyak orang berkumpul di forest core, entah ingin mendapatkan bahan makanan atau ingin mendapat mangsa baru. Aku sendiri tidak tahu dimana forest core berada. Aku sama sekali tidak berniat pergi kesana.
“Kau yakin dapat bertahan tanpa makan dan minum seharian?” El duduk di sebelah kiriku, sementara Nate menutup matanya di sebelah kananku. Kami beristirahat di pohon besar dengan tanah tertutup semak. “Aku bisa mencoba mengambilnya.”
Aku menggeleng, “Kau jadi banyak berbicara. Aku hanya ingin istirahat sekarang. Tubuh bagian belakangku nyeri sekali, terlebih bahuku yang harus mengayunkan cambuk berat ini berkali-kali.” Aku menatap cambuk dengan bilah besi lentur tajam keluar dari karet pelindungnya.
Kami sempat terkejut beberapa saat setelah menjauh dari lokasi kedua lelaki itu. Pita cambuk kiriku yang tadi ditarik oleh salah satu dari mereka rusak di bagian karetnya, dan lebih mencengangkan mengetahui lapisan karet pada alatku dapat ditarik dengan sedikit usaha dan rupanya besi lentur yang sangat tajam ada di baliknya.
Aku mencoba mengupas salah satu mata panah El dan batu karet Nate dengan tajamnya bilah itu, tetapi keduanya murni terbuat dari karet kokoh, tidak ada benda tajam seperti yang ada di dalam milikku. Pantas saja alat ini terasa berat dan pitanya sangat kaku Aku harus berusaha lebih keras agar tidak ada yang terluka oleh whipping ribbon.
El menatapku, “Aku hanya menawarkan.”
“Kau tidak bisa menyandarkan punggungmu?” Nate bertanya tanpa membuka matanya. Setelah beberapa saat, rasa bersalah Nate masih saja hilang timbul. Padahal aku tidak merasa dia bersalah. “Aku akan menyandarkannya sebentar lagi, tenang saja.”
“Maafkan aku.”
“Hm.”
Aku sudah mendengar maafnya sebanyak 38 kali hari ini. Jadi kuterima saja maafnya, aku sudah terlalu bosan menolaknya. Langit sudah berubah gelap. Aku hanya bisa melihat cahaya remang yang di sekitar hutan. “Itu lampu forest core.” El menunjuk sebuah lampu terang yang baru saja menyala di kejauhan. Sepertinya makanan akan dijatuhkan dari kendaraan baja itu.
“Kau sudah bertemu yang lain?”
El mengangguk. “Kami yang bertemu, semuanya mengetahui arah keluar hutan, namun memutuskan tidak bergerak bersama karena bisa saja sistem menganalisis gerak dan menimbulkan kecurigaan,” El menutup mulutnya sesaat, “Tetapi... aku tidak akan jauh darimu.”
![](https://img.wattpad.com/cover/232033443-288-k407351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Genetics
FantasiSelamat datang, The Genetics! Program Genetics terkenal dengan kesempurnaannya dalam memaksimalkan kualitas setiap peserta dari tahun ke tahun. Perlakuan adil adalah prinsip yang selalu kami junjung. Sikap tegas akan diterapkan pada setiap orang ya...