Dokter Mike

175 30 6
                                    

Hari ini aku menemani Nic sepanjang hari. Menceritakan banyak hal yang kuketahui dan Ia lewatkan mengenai program ini, juga beberapa hal acak yang tiba-tiba muncul di tengah pembicaraan kami. Malam ini, lagi-lagi aku dan El mendampingi Nic yang sedang menyantap makan malam, sementara aku memakan roti lapis untuk kedua kalinya setelah mengonsumsi hal yang sama di pagi hari. “Kalian sungguh tidak perlu menemaniku terus-menerus. Aku sudah baik-baik saja.”

“Katakan saja itu pada memarmu yang barusan kudinginkan lagi.”

Efek dari anti nyeri Nic sudah habis dan beberapa kali Ia tiba-tiba meringis kesakitan saat menggerakkan tubuhnya. Nic tidak bisa banyak bergerak hingga tadi siang. Untungnya sekarang sudah lebih baik, ditambah dengan suhu dingin yang diberikan oleh El barusan.

“Apa kita tidak boleh berjaga malam ini? Nic tampak kesakitan di waktu tertentu.” Sang dokter datang dan meminta kami pergi karena Generic akan ditutup pada pukul 9 malam. Kemarin Nic tampak baik-baik saja, jadi aku dengan sedikit santai dapat meninggalkannya. Tetapi aku merasa harus menemani dirinya kali ini.

“Tidak bisa. Generic akan tetap ditutup pada pukul 9. Peraturan mengatakan tidak ada yang boleh tinggal selain pasien.” Dokter itu bersikeras menyuruh kami pergi.

“Kami berjanji tidak akan membuat masalah disini. Kami akan diam hingga pagi.” Aku berusaha meyakinkan dokter lelaki yang tampak masih berusia 30 tahunan itu.

“Aku tidak bisa meninggalkannya dalam keadaan seperti ini,” Aku menggenggam lengan bawah Nic, “Tolonglah..” Mohonku pada sang dokter.

“Kau tidak perlu memohon pada seorang keras kepala, gadis penggosip.” El menatap dokter itu dan bangkit berdiri, “Ayo pergi saja.” Aku menahan tangan lelaki itu, “Tolonglah dokter, Ia teman terbaikku.”

“Kei...” Nic menghela nafasnya.

“Aku akan melanggar peraturan,” Dokter itu membuka mulutnya, “Tapi sepertinya kalian juga akan melanggarnya dengan tinggal disini.”

Aku membelalak dan tersenyum bahagia. Aku membungkuk pada dokter itu dengan segera, “Terima kasih Dokter...” Ucapanku terhenti di udara, tidak mengetahui namanya.

Kali ini giliran sang dokter yang menghela nafasnya, “Mike.”

“Jangan banyak bersuara. Jaga saja di dalam sini dalam ketenangan. Berbisik saja jika perlu bicara. Aku benar-benar tidak seharusnya membiarkan kalian tinggal.” Dokter Mike menutup korden pembatas sehingga kami tidak dapat terlihat dari luar.

“Kau membuatku terjebak disini.” El menunjukku dan menyandarkan dirinya ke kursi, “Kuberitahu, jangan mencoba berpacaran di malam hari. Orang ketiganya adalah setan.”

Aku dan Nic berpandangan, kompak berucap, “Tapi kau orang ketiganya.”

“Sialan.”

★★★

Aku dan Nic tidak memulai suatu hubungan seperti yang dikatakan El tentu saja. Pernyataan Nic bukanlah suatu permintaan untuk berpacaran. Aku juga tidak membalas pernyataan Nic karena El tiba-tiba masuk dan menyela pembicaraan kami. Tetapi aku harus berterima kasih pada lelaki dingin itu. Jika Ia tidak tiba saat itu, aku pasti mati kutu, tidak tahu harus menanggapi Nic dengan apa.

Kulihat Nic dan El tidur saat ini, Nic tidur terlentang di brangkar seperti biasa, dan El tidur bersandar pada bangku yang dimundurkan hingga menempel tembok. Sudah sekitar dua jam setelah Dokter Mike mendatangi kami, tidak kusangka aku akan bermalam di Generic seperti seorang penyusup.

Suhu udara sepertinya turun dengan drastis. Aku merasakan dingin menusuk kulitku. Ini lebih dingin dibandingkan asrama biru dan kamar 07, atau bahkan ruang SPE-1. Kupeluk diriku sendiri dan kuusap kedua lenganku. Setelah kurasakan, ini lebih dingin lagi!

The GeneticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang