Pukul 9 malam. Tim A kembali bergerak dengan Kale dan El sebagai penjaga kali ini. Seperti biasa, sang ketua, Zac, memperingatkan kami untuk berhati-hati sesaat sebelum pintu kelas terbuka seperti sebelumnya. “Kita ke lantai 7 sekarang.” Kata Ken, “Seingatku, aku pernah mendapat informasi dari seorang teman bahwa tidak ada ruang kelas di lantai 7.”
“Lalu ruangan apa yang berada di lantai 7?”
“Perpustakaan utama.” Sella menjawab pertanyaan yang Jeff lontarkan masih dengan suara pelannya. Ya, aku juga mengingatnya saat pertama kali melihat denah lokasi di lantai terbawah gedung ini.
“Kita naik dari sini bukan?” tanya Jeff sambil menunjuk sebuah tangga, “Bukan dari tangga utama?” tanyaku.
“Kau belum pernah mencoba keatas? Tangga utama hanya sampai lantai 6.” Aku menggeleng sambil memijakkan kaki satu per satu ke atas anak tangga yang akan membawa kami ke lantai 7, “Apa The Genetics yang lain belum mengambil bola kristal lainnya di lantai atas? Sepertinya anak-anak dalam program ini cukup hebat.”
“Aku juga tidak tahu, kita coba saja untuk naik dan melihat-lihat.” Jeff menjawabku lagi.
Lantai paling atas dari Generic tampak sangat berbeda dari lantai lainnya. Jika di lantai pertama hingga keenam masih ada tanda-tanda masa modern karena terdapat ruang kelas serta segala teknologi demi memenuhi kebutuhan siswa dan kebutuhan kegiatan belajar, di lantai 7 ini adalah abad pertengahan karena tidak menunjukkan tanda kehidupan masa kini.
Tampak lampu gantung serupa dengan yang sering kulihat dalam nuansa kerajaan-kerajaan Eropa dan semuanya pintunya terbuat dari kayu jati yang tampak menua dengan kokoh. Sebelum sampai de depan pintu perpustakaan, dapat kulihat terdapat jarak kosong yang luas, seperti lantai dansa. Sungguh seperti berada di sisi lain zaman.
“Aku tidak pernah kesini dan tidak menyangka akan setua ini.” Ken setuju dengan ucapanku, “Kurasa ini sama tuanya dengan gedung pertemuan utama di Genetorium ini, bahan tampak lebih tua dari asrama kita, bukan?”
Kali ini aku menyetujui Ken.
“Kita kesana sekarang.”
“Tunggu dulu!” Sella menyentuhku, “Ba-bagaimana jika...” Sella menarik nafasnya, aku tidak mengerti seberapa ‘tidak terbiasa berkomunikasi dengan manusia' nya gadis ini sehingga selalu gugup setiap berbicara. “Kita memberitahu mereka yang di kelas.”
“Kemarikan penamu.” Aku memberikan pena kepada Ken, “Kau bicaralah dengan mereka bahwa kita berada di lantai 7.” Yang berikutnya Ken lakukan adalah mendekatkan pena kepada Sella. “Cepatlah, kita kehabisan waktu.”
“Se-sella masuk, “ Sella menutup matanya saat mulai berbicara, “Kami berada di lantai 7. Kalian dapat melihat kami?”
“Ya, kalian baru saja naik.” Nic membalas dari ujung lainnya.
“Tolong awasi jika kami menghilang seperti sebelumnya. Terima kasih.” Sella mundur beberapa langkah dan membuka mata sambil menyentuh dadanya. “Degupnya sangat kencang, aku bisa mendengarnya sekilas.” ucap Jeff. Aku dan Ken berpandangan dan tersenyum puas karena berhasil membuat Sella berbicara.
“Kalian harus berhati-hati!” Itu suara Zac, “Kami melihat kelompok-kelompok menuju ke tempat itu. Beberapa yang lain seharusnya sudah berada di dalam perpustakaan. Ada juga yang berada di lantai 6 dan berlarian mengarah ke tangga lantai 7.”
“Ayo cepat!” Jeff kembali melangkah saat mendengar hal itu, dan aku mengacungkan satu jari di tanganku yang terangkat.
“Ada orang di dalam sana, beritahu salah satu dari mereka untuk maju ke depan!” Sesuai permintaan Jeff, aku meninggikan lengan dan mengangkat empat jariku, semuanya selain ibu jari. Kale maju ke depan, “Ada orang lain?” Kami kompak mengangguk,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Genetics
FantasySelamat datang, The Genetics! Program Genetics terkenal dengan kesempurnaannya dalam memaksimalkan kualitas setiap peserta dari tahun ke tahun. Perlakuan adil adalah prinsip yang selalu kami junjung. Sikap tegas akan diterapkan pada setiap orang ya...