“Apa kau bilang? Terpasang berbagai jebakan di dalam asrama oranye? Salah satunya menyebabkan betismu terluka?”
Aku membuka mata dan mendengar sayup-sayup suara lelaki bersamaan dengan kesadaran yang terkumpul sedikit demi sedikit. Ah, benar juga. Aku berada di dalam markas bersama 9 orang lainnya, bukan di kamar asrama biru yang hanya berisi perempuan. Dapat kulihat Kale bercakap dengan Lyn di bagian tengah markas saat kesadaran telah penuh.
“Tidurmu nyenyak?”
Aku menoleh ke kanan dan mengangguk pada Nic. “Lenganmu pegal?”
Nic mengangguk, “Tentu saja. Tetapi bukan masalah besar.” Saat aku duduk di sampingnya, lelaki itu seakan merasakan kehadiranku dan membuka lengannya untuk menahan bagian belakang kepala juga leherku sehingga aku tidak perlu tidur bersandar ke belakang, tetapi kepadanya yang ada di sampingku.
Tenang saja, perlakuannya tidak semenjijikkan bayangan kalian. Ia melakukan ini karena aku memang sedang membutuhkannya.
Nic menurunkan lengannya saat aku tidak lagi bersandar padanya. “Berapa jam aku tertidur?” Nic menggeleng, “Entahlah, tetapi kurasa tidak selama itu. Matahari baru saja terbit.” Ditunjuknya lubang udara yang memancarkan cahaya jingga kemerahan.
Aku bangkit dan bergerak ke tengah ruangan, bergabung bersama banyak dari mereka yang sudah terjaga. Mungkin semuanya merasakan ketidaknyamanan yang sama pada situasi ini. Tubuhku sendiri seakan tetap terjaga walaupun mataku terpejam. Sekarangpun masih terasa melelahkan walaupun aku baru saja membuka mata. Entahlah, kurasa menutup mata lebih lama hanya akan membuatku semakin tidak bertenaga.
“Sudah merasa lebih baik?” Ve mengangguk membalasku.
“Apa yang kalian bicarakan?”
“Mereka berbagi kisah tentang apa yang terjadi dalam rencana kita tadi malam. Ternyata wanita itu telah menyiapkan semacam pertahanan untuk melindungi tabung ini, meskipun pada akhirnya semua dapat kita atasi.”
Ve tampak berpikir, “Kau pergi ke asrama biru dan... Mendapatkan semua luka itu dari The Genetics yang menjadi kaki tangan Bu Fera. Mereka yang pergi ke asrama oranye mendapat banyak jebakan, panah bambu tipis yang menggores betis Lyn misalnya. Zac juga berkata bahwa sebelumnya Ia telah mendapat informasi pasti mengenai lokasi pintu hitam di asrama oranye dari Jeff, tapi ternyata ruangan penyimpanan tabung itu berbeda dengan ruangan dibalik pintu hitam yang Jeff perkirakan, sepertinya seseorang sengaja memindahkannya.”
Ve menarik nafas, “Lebih dari semua itu, Bu Fera sendirilah yang menjaga tabungnya di asrama hitam.” Aku bergerak mengelus punggung Ve saat ekspresi perempuan itu berubah, “Jangan mengingatnya lagi. Kita semua selamat dan itu yang terpenting untuk saat ini.”
Aku mengatakan hal itu pula dalam benakku. Dokter Mike. Aku bisa saja menangis setiap memikirkannya. Dia hanya berbuat hal yang benar, namun harus kehilangan nyawa dengan cara yang sadis. Karenaku. Tetapi dibanding berduka, aku berjanji pada diriku sendiri untuk membalas perempuan itu secepatnya.
“Flo pasti membocorkan semuanya. Aku masih tidak percaya Ia melakukan semua ini.” Val mengungkapkan pendapatnya. Aku langsung menyadari perubahan suasana menjadi canggung, dan mencari sesuatu untuk mengubah topik pembicaraan.
“Jeff, sepertinya aku sempat menjadi dirimu untuk beberapa saat.”
Jeff membenarkan kacamata tebalnya dan bertanya tentang maksud perkataanku. Belum sempat aku menjawab, El yang tadi kullihat masih tertidur, kini berjalan mendekat dengan lututnya dan duduk di belakangku. “Jadi kau benar-benar melakukan echolocation?”
El menunjukku, “Ruangan dibalik pintu itu sangat gelap dan gadis ini dengan percaya diri menunjukkan jalan menuju tabung yang ada di tengah ruangan.”

KAMU SEDANG MEMBACA
The Genetics
FantasíaSelamat datang, The Genetics! Program Genetics terkenal dengan kesempurnaannya dalam memaksimalkan kualitas setiap peserta dari tahun ke tahun. Perlakuan adil adalah prinsip yang selalu kami junjung. Sikap tegas akan diterapkan pada setiap orang ya...