26%

249 33 0
                                    



~ Selamat Membaca ~


Setelah selesai pembicaraan tadi  jisoo kembali menghampiri seulgi waktu pun berlalu dengan cepat keluarga seulgi pun datang untuk menemani seulgi,, dan sekarang jisoo dalam perjalanan pulang ke rumahnya sepanjang jalan dia hanya memikirkan tentang seulgi banyak kekhawatiran yang dia rasakan jisoo masih ingat betul bagaimana tadi dia melihat seulgi sangat terguncang 

" Menjauhkan sesuatu yang bisa membuatnya teringat kembali pada traumanya ku rasa itu lebih dari cukup."

Jisoo mencengkeram stir tak lama dia mengusap wajahnya dengan kasar dia terus berpikir bagaimana caranya dan setelah beberapa saat jisoo menghentikan mobilnya untuk membeli sesuatu setidaknya menghilangkan rasa peningnya


" 1 ice blend coffee " 

" Nde mohon di tunggu." Ucap barista tadi dan di saat jisoo tengah menunggu pesanannya matanya memicing dia melihat seseorang yang tengah duduk menatap ke arah pintu setelah selesai dengan pesanannya jisoo melangkahkan kakinya menuju tempat itu dan duduk di hadapannya membuat seseorang di sana kaget

" N-nyonya kim ohh annyeong haseyo." Orang itu langsung berdiri dan membungkuk pada jisoo membuat mereka jadi pusat perhatian

" Mmm.. suho-shi jeball jangan terlalu formal seperti itu." Orang itu adalah kim suho sekretaris dari perusahaan bae group  lebih tepatnya sekretaris irene

" N-nde nyonya kim?? "  

" Dan bisakah berhenti memanggilku dengan sebutan nyonya ini di luar pekerjaan suho panggil aku jisoo saja dan duduklah ada yang ingin aku bicarakan dengan mu." Suho hanya mengangguk lalu mereka duduk jisoo memerhatikan suho membuat yang di perhatikannya jadi terheran

" Apa yang sebenarnya yang ingin anda bicarakan nyo- mm.. maksud ku j-jisoo."

" Pembicaraan ini di luar pekerjaan suho." 

" Nde... lalu?? " Jisoo menghela nafasnya ada rasa berat dalam hatinya tapi dia tak ada cara lain selain melakukan ini 

" Mianhe tapi gue engga punya cara lain." Batin jisoo dia mulai menatap lekat suho

" Aku tau kau sangat mengagumi sahabat ku suho-shi." Suho tersentak dia membulatkan matanya 

" Nde... mwo??? A-apa maksud anda?? "

" Aku tak ingin berbelit belit,, apakah aku benar bahwa kau menyukai irene?? " Suho lagi² tersentak bahkan dia langsung diam bahkan tak berani menatap jisoo

" Aku tau kau menyukainya aku sering memerhatikan mu." Suho mengangkat kepalanya menatap jisoo bingung

" Kau memerhatikan?? Tapi walaupun begitu dia adalah atasan ku."  Suho kembali menunduk dia hanya memainkan sedotan di minumannya

" Lalu?? Memangnya kenapa jika dia adalah atasan mu cinta tak kenal batas suho." 

" Aku sebenernya masih tak mengerti arah pembicaraan ini... Apa yang sebenarnya yang ingin kau tau jisoo?? " 

" Aku hanya meminta tolong pada mu." 

" Minta tolong?? Untuk?? " 

" Untuk alasannya kau tak perlu tau,, yang jelas selama ini yang ku lihat kau bekerja dengan baik dan selalu menemaninya kemanapun itu aku tak selamanya bisa selalu bersama kan?? Dia butuh seseorang selain aku untuk menemaninya untuk mengertinya,, jadi ku mohon bisakah kau untuk selalu menjaganya dengan baik dan cobalah untuk mengerti segala perasaannya."  Suho menatap jisoo tak percaya dia mengkerutkan alisnya

" Jisoo-shi aku masih belum paham arah pembicaraan mu ini apa sebenernya maksud mu?? ,, Memang jika kau bertanya tentang perasaan.. aku memang menyukainya sejak lama tapi walaupun begitu aku juga punya batasan itu sendiri." 

" I know suho aku tau segalanya,, tapi bisakah kau membuatnya bahagia jika bukan untuknya bisakah untuk ku?? Aku hanya ingin dia bahagia itu saja selama ini dia selalu bersedih dan aku hanya ingin dia melupakan segalanya dan yang aku tau akhir ² uncle bae memarahinya aku tak tega melihatnya seperti itu tapi aku tak berdaya aku tak bisa selalu bersamanya aku juga punya kehidupan ku,, jadi bisakah kau?? " 

" Gerreu aku akan mencobanya." Jisoo tersenyum puas dia mengangguk setuju

" Satu lagi jangan katakan apapun tentang ini kepadanya."

" Nde " 

" Gerreu kalau begitu aku tak bisa lama di sini masih ada urusan yang harus ku kerjakan kalau begitu aku pamit dulu terimakasih atas waktunya suho-shi." 

" Nde " jisoo bangkit dan melangkahkan kakinya pergi tapi tak lama dia berbalik membuat suho menaikkan satu alisnya 

" Waeyo?? Ada yang tertinggal?? "  Jisoo menggeleng

" Aku mempercayai mu dengan sungguh ² jadi jangan kecewakan aku ingat kata² ku ini jika kau berani menyakitinya aku tak berpikir dua kali untuk menghajar mu ingat itu." Suho tersentak dia menelan salivanya dengan kasar lalu dia mengangguk dengan lemah dan jisoo pun memberikan jempolnya lalu dia berbalik dan meninggalkan tempat itu suho kembali duduk dan dia nampak cemas tapi diiringi senyuman tiba² 

" Apa sebenarnya niatnya?? Tapi apapun itu aku tak perduli dia sudah memberikan jalan untuk ku jadi tak akan ku sia siakan terimakasih kim jisoo."


" Aku harap aku tak salah mengambil keputusan... Mianheyo joohyun tapi ini untuk kebaikan kalian berdua aku dan jinyoung harus memisahkan kalian." Ucap jisoo sambil menatap langit 


.


.


.

Tbc

Welcome to my backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang